Fragmen Ukel Hingga Keramik Dinasti Tiongkok Ditemukan di Situs Bhre Kahuripan Kabupaten Mojokerto

Penulis: Mohammad Romadoni
Editor: irwan sy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TEMUAN LUAR: Beberapa benda kuno dari temuan luar yang ditemukan para arkeolog saat ekskavasi Situs Bhre Kahuripan sektor bintang, di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

SURYA.co.id | MOJOKERTO - Struktur Mandala bintang delapan yang ditemukan arkeolog dalam ekskavasi di kompleks Situs Bhre Kahuripan, Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, diduga dilengkapi bangunan atap pada masa lalu.

Para arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah (BPKW) XI Jawa Timur masih menganalisa, dengan mencocokkan hasil temuan lepas berupa beberapa fragmen pecahan benda kuno hingga keramik yang ditemukan saat penggalian pada struktur berdenah bintang sudut 8 tersebut.

Ketua Tim Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan, Muhammad Ichwan, mengatakan adapun temuan lepas dalam ekskavasi Situs Bhre Kahuripan sektor bintang, di antaranya fragmen Jobong, fragmen Bubungan, fragmen ukel, fragmen genteng, fragmen wadah, bata berprofil dan lainnya.

"Kalau lihat di sini, memang temuan penyertanya yang kita temukan banyak fragmen genteng, ukel dan lainnya, itu unsur atap," kata Ichwan, Kamis (7/8/2025).

Ia menyebut para arkeolog belum dapat memastikan keterkaitan temuan lepas dengan dugaan struktur Mandala bintang yang dahulunya adalah bangunan terbuka.

"Bisa seperti itu, tapi kami belum bisa menyimpulkan karena data-data kita belum mendapatkan," ucap Ichwan.

Dalam temuan lepas juga ditemukan beberapa pecahan benda keramik yang diduga berasal dari dinasti Tiongkok.

Arkeolog ahli keramik saat ini masih menganalisa temuan tersebut.

"Temuannya (Benda keramik) ini sedang menganalisis itu, nanti kami ada ahli keramik. Tapi pada umumnya di sini Situs Trowulan, banyak ditemui Dinasti Ming dan Dinasti Yuan. Itu era (Benda) banyak ditemukan di beberapa situs Trowulan," pungkas Ichwan. 

Untuk diketahui, ekskavasi Situs Bhre Kahuripan dimulai 23 Juli dan berakhir pada, 7 Agustus 2025 berhasil menemukan bagian struktur bintang sudut 8 dan pagar keliling.

Ekskavasi Situs Bhre Kahuripan yang sudah dilakukan oleh arkeolog BPK Wilayah XI Jatim secara bertahap sejak 2018 silam ini, untuk meneruskan hasil temuan pada ekskavasi lanjutan pada 2022 lalu.

Situs Bhre Kahuripan berupa candi dengan batu andesit yang luasnya sekitar 14 meter x14 meter persegi, dan terdapat batu Yoni tertulis angka yang menunjukkan tahun 1294 saka atau 1372 masehi.

Temuan dahulu di Situs Bhre Kahuripan, terdapat sumur yang dahulunya ditemukan lempengan emas berbentuk kura-kura sekitar 6 CM.

Ada sebuah arca dari batu andesit setinggi 200 CM dan lebar 180 CM dengan tebal 25-30 CM namun kondisi sudah rusak saat ditemukan.

Berdasarkan batu Yoni itu, Candi Bhre Kahuripan sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit semasa Raja Hayam Wuruk yang bertahta pada tahun 1350-1389 masehi.

Halaman
12

Berita Terkini