SURYA.co.id, SURABAYA - Tim Jatanras Polda Jatim menangkap dua maling mobil spesialis pikap antarkabupaten yang kerap beraksi membawa senjata tajam celurit.
Kedua tersangka itu berasal dari Lumajang, berinisial UH (32) dan MMI (27).
Otak kejahatan sekaligus eksekutor pencurian mobil, adalah Tersangka MMI yang juga berstatus residivis pencurian motor beberapa tahun lalu.
Menurut Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, komplotan itu sengaja membawa celurit dan diselipkan di balik jaketnya guna berjaga-jaga membacok setiap orang yang mencoba menggagalkan aksinya.
Sejauh proses penyelidikan terhadap keduanya, belum ada catatan yang menyebutkan mereka pernah membunuh dan melukai warga atau korban yang memergoki aksi pencurian mereka.
Namun, jika tak segera dibekuk oleh personelnya, Jumhur tak menampik bahwa komplotan tersebut bisa melukai atau bahkan membunuh orang lain demi melancarkan aksi pencuriannya.
"Dari pengakuannya, belum pernah membacok. Hanya untuk berjaga," kata Jumhur, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu, Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi, menambahkan komplotan tersebut bisa disebut sebagai geng kriminal kendaraan bermotor yang kerap diburu oleh beberapa polres jajaran Polda Jatim.
Tercatat, ada 13 lokasi tersebar di Lumajang, Jember, dan Probolinggo, yang sudah pernah disatroni komplotan tersebut.
Setiap beraksi, lanjut Fauzi, komplotan tersebut kerap membawa senjata tajam jenis celurit.
Pengakuan tersangka selama diinterogasi cuma buat berjaga-jaga, kalau dipergoki oleh warga, di tengah menjalankan aksi.
Kasus terakhir komplotan tersebut, adalah aksi pencurian mobil pikap L300 di halaman parkir ruko Kabupaten Probolinggo.
Aksi mereka terekam CCTV dan potongan videonya sempat viral di medsos.
Kasus tersebut dilaporkan ke Mapolres Probolinggo, dengan bukti; LP/B/151/VII/2025/SPKT/POLRES PROBOLINGGO/POLDA JAWA TIMUR, tanggal 23 Juli 2025, sebelum kemudian penyelidikannya diambil alih Tim Jatanras Polda Jatim.
"Residivis curanmor R2 sementara kemarin buka 13 TKP wilayah Lumajang, Jember, dan Probolinggo. Pernah diacungkan saja, buat ancam korbannya," imbuh Fauzi.