Dwi mengatakan bahwa penguatan tanggul sungai Porong Kanal juga dilakukan saat normalisasi. Karena aliran sungai tersebut kerap kali meluber saat curah hujan tinggi.
“Selain untuk penguatan. tanggul tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai akses jalan oleh para petani di sekitar lokasi,” lanjutnya.
Dwi juga mengatakan, satu unit alat berat juga sedang bekerja di Anak Avoer Porong yang juga berada di Desa Tanjekwagir Krembung.
Anak Avoer Porong yang berada di samping bumi perkemahan Tanjekwagir tersebut kerap menimbulkan genangan. Karenanya dilakukan pengerjaan normalisasi sepanjang 2 KM.
“Pengerjaannya saat ini sudah mencapai 1 KM dari target 2 KM. Alias sudah separo. Dan setelah itu alat beratnya kita geser ke lokasi lain,” ucapnya.
Di sisi lain, masih ada tiga lagi alat berat yang standby untuk mencegah penumpukan sampah sungai. Tiga eskavator itu disiagakan untuk mengangkut sampah yang tersangkut.
Juga terdapat satu lagi alat berat yang mobile. Digunakan sewaktu-waktu jika ada tumpukan sampah yang harus segera dibersihkan.
“Ada tiga alat yang stay di Dungus, Sudokono. Kemudian ada juga Tulangan dan satunya ada di tengah sawah, satunya mobile. Jadi totalnya itu ada 14 alat berat yang terus bekerja,” kata Dwi. *****