Meski begitu, Prof Nasih mengingatkan, bahwa pembiayaan KIP-K tidak secara otomatis menanggung seluruh biaya perkuliahan.
“Hanya beberapa kriteria KIP yang akan mendapat pendanaan dari pusat secara penuh. Sisanya kami harus mencari bantuan pembiayaan ke pihak lain, seperti pemerintah daerah,” jelas Prof Nasih.
Terapkan Verifikasi Data Faktual
Pada tahun ini, Unair menerapkan proses verifikasi faktual data pribadi calon mahasiswa, sebagai bagian dari upaya pencegahan pemalsuan identitas.
“Ada tahapan tertentu yang kami jadwal agar calon mahasiswa harus datang ke kampus untuk verifikasi. Ini penting untuk memastikan bahwa yang daftar ulang adalah orang yang sama dengan yang lolos SNBT,” ujar Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE., MT.
Ia menambahkan, bahwa kesesuaian data faktual akan menjadi syarat mutlak, karena jika ditemukan manipulasi, dapat menimbulkan risiko hukum.
Prof Nasih mengimbau, agar seluruh calon mahasiswa memperhatikan jadwal dan instruksi yang telah ditetapkan agar proses penerimaan berjalan lancar.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa dan Alumni, Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA., DVM., menjelaskan bahwa proses verifikasi akan dilakukan secara daring dan luring.
“Verifikasi online dilakukan mulai 30 Mei sampai 3 Juni. Lalu pada 2 sampai 4 Juni calon mahasiswa harus datang langsung ke kampus membawa dokumen untuk diverifikasi secara fisik,” katanya.
Dokumen yang wajib dibawa, antara lain kartu tanda peserta SNBT, kartu identitas diri serta ijazah atau surat keterangan lulus bagi yang belum menerima ijazah.
“Pengisian data verifikasi bisa dimulai besok pukul 09.00,” tambah Prof Bambang.