Unair Umumkan 3.162 Calon Mahasiswa Jalur SNBT 2025, FK Raih Rata-rata Nilai UTBK Tertinggi

Penulis: Sulvi Sofiana
Editor: Cak Sur
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SNBT UNAIR - Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE., MT., Ak. (tengah), didampingi Wakil Rektor I Unair, Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA., DVM dan Ketua Pusat Penerimaan Mahasiswa Baru (PPMB) Unair, Dr Solihin SE., M.Si saat konferensi pers pengumuman hasil SNBT 2025 di Gedung Manajemen Kampus C Unair, Surabaya, Rabu (28/5/2025).

SURYA.CO.ID, SURABAYA -  Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, menerima sebanyak 3.162 calon mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. 

Jumlah ini, berasal dari total 76.238 pemilih berbagai program studi Unair yang telah mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE., MT., Ak., menegaskan bahwa status mereka masih sebagai calon mahasiswa, karena masih harus menjalani sejumlah proses lanjutan. 

“Masih calon, karena masih ada tes kesehatan di beberapa jurusan dan proses daftar ulang yang harus dilalui. Yang tidak daftar ulang akan kami isi dari jalur mandiri,” ujar Prof Nasih dalam konferensi pers di Kampus C Unair, Rabu (28/5/2025).

Ia mengungkapkan, bahwa Program Studi Kedokteran menjadi program dengan rata-rata nilai UTBK tertinggi, yakni 755,94. 

Menurut Prof Nasih, angka ini menunjukkan ketatnya persaingan masuk ke Fakultas Kedokteran (FK). 

“Nilai UTBK 700 saja tidak akan cukup untuk masuk FK. Jadi jangan heran kalau nilainya tinggi, tapi tidak diterima,” tegasnya.

Peringkat kedua ditempati oleh Program Studi Kedokteran Gigi dengan rata-rata 716,93, diikuti oleh Akuntansi (700,10), Statistika (698,20), Teknologi Sains Data (697,67), Sistem Informasi (696,14), Farmasi (695,20), Psikologi (695,14), Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (695,03) serta Teknik Biomedis (693,36).

“Rerata nilai ini tidak dihitung secara biasa. Sudah ada bobot nilai berdasarkan karakteristik masing-masing program studi. Jadi bukan hanya rerata mentah,” tutur Prof Nasih. 

Ia juga menjelaskan, bahwa setiap peserta bisa melihat kecenderungan subnilai UTBK-nya untuk mengetahui potensi di bidang tertentu.

Prof Nasih mempersilakan peserta yang merasa memiliki nilai tinggi, namun tidak lolos seleksi, untuk menyampaikan laporan. 

“Kalau ada nanti yang merasa nilai UTBK-nya di atas rerata itu, dan tidak diterima, silakan melapor ke kami agar bisa diproses berapa nilai sebenarnya. Karena kami 100 persen menerima berdasarkan nilai UTBK,” tegasnya. 

Jika ada kasus dua peserta dengan nilai sama di satu program studi, namun hanya satu yang diterima, laporan semacam itu juga bisa diklarifikasi.

Selain itu, sebanyak 4.000 peserta pendaftar SNBT tercatat mengajukan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), namun hanya 531 yang diterima di jalur ini.

Secara total, jumlah penerima KIP-K di Unair telah mencapai 1.160 orang. 

Meski begitu, Prof Nasih mengingatkan, bahwa pembiayaan KIP-K tidak secara otomatis menanggung seluruh biaya perkuliahan. 

“Hanya beberapa kriteria KIP yang akan mendapat pendanaan dari pusat secara penuh. Sisanya kami harus mencari bantuan pembiayaan ke pihak lain, seperti pemerintah daerah,” jelas Prof Nasih.

Terapkan Verifikasi Data Faktual

Pada tahun ini, Unair menerapkan proses verifikasi faktual data pribadi calon mahasiswa, sebagai bagian dari upaya pencegahan pemalsuan identitas. 

“Ada tahapan tertentu yang kami jadwal agar calon mahasiswa harus datang ke kampus untuk verifikasi. Ini penting untuk memastikan bahwa yang daftar ulang adalah orang yang sama dengan yang lolos SNBT,” ujar Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE., MT. 

Ia menambahkan, bahwa kesesuaian data faktual akan menjadi syarat mutlak, karena jika ditemukan manipulasi, dapat menimbulkan risiko hukum.

Prof Nasih mengimbau, agar seluruh calon mahasiswa memperhatikan jadwal dan instruksi yang telah ditetapkan agar proses penerimaan berjalan lancar.

Wakil Rektor Bidang Akademik, Mahasiswa dan Alumni, Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA., DVM., menjelaskan bahwa proses verifikasi akan dilakukan secara daring dan luring. 

“Verifikasi online dilakukan mulai 30 Mei sampai 3 Juni. Lalu pada 2 sampai 4 Juni calon mahasiswa harus datang langsung ke kampus membawa dokumen untuk diverifikasi secara fisik,” katanya. 

Dokumen yang wajib dibawa, antara lain kartu tanda peserta SNBT, kartu identitas diri serta ijazah atau surat keterangan lulus bagi yang belum menerima ijazah. 

“Pengisian data verifikasi bisa dimulai besok pukul 09.00,” tambah Prof Bambang.

Berita Terkini