Perkuat Ekonomi Daerah, HIPMI Jatim dan HIPMI Kaltim Sepakat Bangun Kerja Sama Strategis

Penulis: Sri Handi Lestari
Editor: irwan sy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MOU - Ketua Umum BPD HIPMI Jawa Timur Ahmad Salim Assegaf (kiri) bersama Ketua Umum BPD HIPMI Kaltim, Andi Adi Wijaya (kanan) saat menunjukkan nota kesepahaman atau MoU antara kedua belah pihak disela kegiatan misi dagang yang digelar Pemprov Jatim di Balikpapan, Kaltim, Kamis (8/5/2025) lalu. Kerja sama ini merupakan langkah konkret HIPMI dalam mendukung integrasi ekonomi nasional, terutama menjelang pemindahan ibu kota negara ke Kaltim.

SURYA.co.id | SURABAYA – Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Jawa Timur dan BPD HIPMI Kalimantan Timur telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait kerja sama berbagai sektor strategis.

Ketua Umum BPD HIPMI Jawa Timur Ahmad Salim Assegaf, mengatakan kerja sama itu di antaranya pertanian, perkebunan, peternakan, energi dan sumber daya mineral (ESDM), lingkungan hidup, kehutanan, pariwisata, ekonomi kreatif, serta informasi dan komunikasi.

Penandatanganan MoU dilakukan di sela kegiatan misi dagang yang digelar Pemprov Jatim dan dipimpin langsung Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa di kota Balikpapan, Kaltim pada Kamis (8/5/2025).

"Kerja sama ini merupakan langkah konkret HIPMI dalam mendukung integrasi ekonomi nasional, terutama menjelang pemindahan ibu kota negara ke Kaltim," kata Ahmad Salim Assegaf, Senin (12/5/2025).

Pihaknya melihat Kaltim sebagai mitra strategis, terlebih dalam konteks pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Melalui kerja sama ini, HIPMI ingin menjadi jembatan yang menghubungkan potensi unggulan daerah, memperkuat ketahanan ekonomi nasional, dan membuka peluang usaha lintas sektor bagi anggota HIPMI di kedua provinsi.

Penandatanganan MoU dilakukan Ahmad Salim Assegaf, bersama Ketua Umum BPD HIPMI Kaltim, Andi Adi Wijaya.

"Nota kesepahaman berlaku selama tiga tahun ke depan dan diharapkan membuka peluang usaha baru bagi pelaku usaha di kedua provinsi," tambah Andi.

Keduanya juga sepakat, kolaborasi antar daerah dalam memperkuat daya saing produk dalam negeri adalah hal yang sangat penting.

Gubernur Khofifah, sangat menyambut baik kolaborasi antara HIPMI ini dan diharapkan bisa mendukung visi besar Jatim.

"Yaitu menjadi Gerbang Baru Nusantara. Kalau Kaltim adalah Ibu Kota Nusantara, maka Jatim siap menjadi pintunya,” tambah Khofifah di hadapan para pelaku usaha.

Wakil Gubernur Kalimantan Timur Seno Aji juga turut mengapresiasi pelaksanaan misi dagang tersebut.

Ia menilai kolaborasi antara kedua provinsi merupakan langkah penting dalam pembangunan kawasan IKN.

“Kalau Jawa Timur adalah Gerbang Baru Nusantara, maka Kalimantan Timur sebagai jantung Ibu Kota Nusantara akan menjadi provinsi raksasa di masa depan,” imbuh Seno.

Sebagai catatan, total nilai transaksi dalam misi dagang ini mencapai Rp 1,05 triliun, dengan rincian penjualan dari Jatim Rp598,95 miliar, pembelian dari Jatim Rp230,09 miliar, dan investasi sebesar Rp224,09 miliar.

Komoditas yang diperdagangkan sangat beragam, mulai dari batu bara, pakan ikan, fashion, hingga produk olahan dan peralatan industri.

Berita Terkini