Menurut Ines, panggilan akrabnya, orangtua lebih baik lelah menemani anak bermain daripada lelah menemani anak berobat karena anak telah kecanduan gadget. 

"Di masa sekarang ini hampir di semua tempat dari berbagai kalangan dengan mudah menemukan anak anak yang bermain gadget. Ini sangatlah disayangkan, karena masa tumbuh dan kembang anak bisa terhambat karena kurangnya aktifitas," kata Ines.

Ines banyak memberikan tips tips agar anak anak tidak kecanduan gadget, serta memberikan penjelasan mengenai manfaat permainan tradisional bagi perkembangan anak. 

Iskoma, warga RT 7 mengaku baru pertama mengikuti sarasehan tentang pola asuh anak dan bagaimana menghadapi anak yang kecanduan gadget.

Diakui, selama ini dia merasa kesulitan mengarahkan anak-anaknya untuk tidak bermain ponsel dan cukup senang anak-anak dikenalkan dengan mainan tradional, karena dulu pengalaman kecilnya tiada hari tanpa bermain gobak sodor, betengan dan lain-lain. 

"Adanya kegiatan KKN mahasiswa Ubhara Surabaya tentang permainan tradisional mengingatkan masa kecil saya," kata Iskoma.

Selain kegiatan ini, mahasiswa KKN Ubhara jugta melakukan berbagai macam aktifitas misalnya mengedukasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah, budidaya dan pemanfaatan tanaman lokal markisa, kelor, bunga telang menjadi makanan dan minuman sehat. 

Selain itu, melakukan literasi media kepada remaja, papanisasi dan penunjuk arah dan berbagai macam lomba serta senam bersama. 

Ketua RW 4 Jumono berharap pelaksanaan KKN dil ingkungannya dapat dilakukan kembali di tahun depan karena membuat masyarakat lebih guyup, serta kampung lebih dinamis.

Penulis:

Tegar Geraldine, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fisip, Universitas Bhayangkara, Surabaya.