Citizen Reporter

Alihkan Perhatian Anak dari Gadget, Mahasiswa KKN Tematik Ubhara Kembangkan Permainan Tradisional

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah permainan tradisional yang dikembangkan mahasiswa KKN Ubhara Surabaya ke anak-anak RW 04 Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo.

SURYA.CO.ID I SIDOARJO - Keprihatinan atas punahnya permainan tradisional di kalangan anak-anak dan remaja dewasa ini, menjadi inspirasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik Universitas Bhayangkara Surabaya.

Bertempat di RW 04 Desa Kwangsan, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, mahasiswa KKN tematik Ubhara Surabaya mencoba menyosialisasikan dan mengembangkan permainan tradisional dalam kegiatan bertema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal. 

Kegiatan yang digelar mulai tanggal 2 sampai 13 Desember 2024 ini diikuti 15 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial Politik, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi Bisnis dan Fakultas Hukum.

Dosen Pendamping Lapangan (DPL) M. Fadeli mengungkapkan, berdasarkan kajian di lapangan telah terjadi fenomena perubahan pola hiburan pada anak-anak yang lebih memilih bermain gim daring atau menggunakan aplikasi di gadget. 

Permainan ini menawarkan keseruan visual dan interaksi instan, sehingga permainan tradisional semakin ditinggalkan. 

Baca juga: Forkmasa Ubhara Surabaya Berdayakan Masyarakat Melalui Pelatihan Pelestarian Arsip

Fadeli yang merupakan Dosen Ilmu Komunikasi Ubhara Surabaya mendorong mahasiswa peserta KKN  tematik untuk merancang permainan tradisional yang mengalihkan anak-anak dari dunia gadget kepada aktifitas yang menumbuhkembangkan motorik dan kesehatan anak-anak.

Akhirnya mahasiswa mengenalkan permainan tradisional seperti egrang batok, benteng bentengan, lompat tali karet, gobak sodor dan ular naga, kepada anak-anak di lingkungan RW 04 Desa Kwangsan Sedati Sidoarjo. 

Setiap hari sepulang sekolah, sekira pukul 14.00, anak-anak sudah berkumpul di halaman rumah salah satu warga Embong Nyelong RT 7 RW 4 Desa Kwangsan, untuk bermain. 

Mereka asyik bermain hingga pukul 17.00 WIB. 

"Baru kali ini saya mengenal dan mengikuti permainan tradisional, seru dan sangat mengasyikkan," kata Citra, salah satu anak.

Wicaksana Aji, koordinator mahasiswa mengatakan, permainan tradisional yang dikenalkan kepada anak-anak ini menggabungkan hiburan dan edukasi. 

"Permainan ini menguji keterampilan fisik, kecerdasan, dan kerjasama tim. Anak-anak kami ajak berpartisipasi menguji kemampuan mental dan fisik. Setiap permainan telah dirancang untuk memberikan pengalaman menyenangkan dan mendidik sehingga antusias anak-anak sangat besar untuk mengikuti kegiatan permainan tradisonal," terangnya. 

Keisa, salah satu peserta KKN ditemui disela-sela permainan mengatakan, KKN pemberdayaan masyarakat berbasis  kearifan lokal permainan ini bertujuan melestarikan budaya lokal, mempererat hubungan antar warga, serta memberikan pengalaman edukatif yang menyenangkan bagi anak-anak. 

Selain mengenalkan permainan tradisional, mahasiswa KKN tematik Ubhara Surabaya juga menggelar sarasehan bertema "Yuk alihkan gadget dengan permainan tradisional dan membaca buku" pada Minggu (8/12/2024).

Sarasehan ini menghadirkan psikolog, penulis, konten creator, founder dan ketua tim permainan tradisional “Banana Student”, Shabrina Aulia Tsaani, S.Psi. 

Halaman
12

Berita Terkini