Pilkada Sidoarjo 2024

Dialog Bareng Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo, Subandi Dinilai Sangat Berpengalaman Pimpin Kota Delta

Penulis: M Taufik
Editor: irwan sy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cabup Pilkada Sidoarjo 2024, Subandi, turut hadir dalam diskusi yang digelar Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo.

SURYA.co.id | SIDOARJO - Cabup Pilkada Sidoarjo 2024, Subandi, turut hadir dalam diskusi yang digelar Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo.

Para peserta mengaku lega karena Subandi mengabulkan keinginan anak-anak muda itu untuk berdiskusi tentang bagaimana membangun bersama Sidoarjo.

Saat bertemu para pemuda dari 18 kecamatan se-Sidoarjo itu, Sidoarjo Subandi bercerita tentang pengalamannya, dari masa anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Semua dilalui dengan perjuangan dan kerja keras.

Saat jadi pengusaha pun, Subandi banyak pengalaman yang berharga.

Kunci-kunci sukses didapatkan dari pengalaman itu.

Salah satu konsep hidup yang dipakai Cabup Subandi adalah pandai bergaul dan peduli.

”Kalau ingin sukses, banyak-banyaklah bergaul dengan orang yang berhasil. Insya Allah, Sampeyan semua bisa berhasil. Selain itu, suka menolong orang, terutama anak-anak yatim piatu,” ungkap Subandi.

Diskusi dengan para anggota Pemuda Muhammadiyah pun dilanjutkan dengan tanya jawab.

Begitu sesi dibuka, empat sampai enam orang langsung angkat tangan.

Ada yang bertanya tentang nasib tenaga non-ASN di Pemkab Sidoarjo.

Subandi pun menjawab status mereka sedang diperjuangkan ke pusat.

Intinya menyangkut kesejahteraan.

“Sebagai pimpinan daerah, saya akan berusaha keras agar gaji pegawai non-ASN minimal Rp 3,5 juta. Tidak lagi sekitar Rp 2 jutaan seperti sekarang,” kata Subandi.

Ada pula yang menanyakan bagaimana mengembangkan olahraga di Sidoarjo.

Mantan Wakil Bupati Sidoarjo Subandi menyatakan dirinya sebagai pimpinan daerah sangat menghargai orang-orang yang berprestasi.

Atlet Sidoarjo yang terbukti berprestasi diberi bonus, nilainya di atas rata-rata kabupaten/kota lain.

Pembinaan sepak bola pun diperhatikan. Intinya, manajemen dikelola secara profesional.

Oleh orang-orang yang benar-benar mengerti dan cinta sepak bola, serta mau berkorban untuk memajukan sepak bola.

”Kami tidak pernah pilih-pilih. Saya sendiri sangat suka sepak bola. Tentu saya harus siap tekor jika memang ingin sepak bola Sidoarjo maju,” terangnya.

Seorang pemuda lain menanyakan konsep tentang upaya mengatasi pengangguran.

Calon Bupati Subandi menjelaskan bahwa dirinya telah meluncurkan survei tentang faktor-faktor apa sehingga masih banyak anak muda yang belum bekerja.

”Solusinya juga kami siapkan. Lebih banyak lagi perusahaan jasa diajak membuka kantor di Sidoarjo. Dengan begitu, lapangan kerja lebih terbuka. Perputaran uang juga akan terjadi di Sidoarjo,” jawab Subandi.

Pertanyaan-pertanyaan lain terus meluncur kepada Subandi yang juga Plt Bupati Sidoarjo tersebut.

Dari soal lingkungan, tata kota, pengatasan banjir, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.

Calon Bupati Sidoarjo Subandi pun menyebutkan tiga pilar konsep pembangunan Kabupaten Sidoarjo.

Ketiga gagasan besar ini akan menjadi fondasi dalam memajukan Sidoarjo ke depan.

Pertama, grand design pembangunan.

Cabup Subandi menyatakan Sidoarjo harus punya perencanaan jelas.

Program-program pembangunan tidak hanya tertuang dalam RPJMD atau dokumen perencanaan lain.

Perlu grand design untuk menguatkan langkah-langkah strategis.

Pembangunan tidak lagi sekadar menghabiskan anggaran APBD.

Apa saja yang harus dibangun dari tahun ke tahun.

Bidang infrastruktur, misalnya.

Betonisasi jalan diteruskan jalan.

Pengaspalan jalan desa juga berlanjut.

Sidoarjo telah sukses berkolaborasi dengan pemerintah pusat untuk membangun Flyover Juanda, Flyover Krian, dan Flyover Tarik.

”Tahun 2025 nanti, kita akan bangun Flyover Gedangan dan Flyover Candi,” ungkapnya.

Flyover Gedangan akan memecahkan kemacetan lalu lintas dari arah Sidoarjo menuju Surabaya.

Program itu telah disetujui pemerintah pusat.

Perencanaan sudah turun, dan anggaran dari pusat juga ada.

”Waktu peresmian Flyover Djuanda, kami dipesani Pak Presiden untuk membangun Flyover Gedangan ini. Saya nyatakan siap. Tahun 2025 kita mulai,” tegasnya.

Adapun Flyover Candi akan berdiri di Desa Sumokali.

Flyover itu akan menghubungkan tengah kota hingga ke kawasan Tanggulangin.

Khususnya industri kerajinan dan tas yang sempat mendunia di Tanggulangin.

”Setelah Flyover Candi jadi, akan dibangun jalan kembar menuju Tanggulangin. Kita ingin industri tas, sepatu, dan koper di Tanggulangin kembali maju seperti dulu,” paparnya.

Selain grand desain, Kabupaten Sidoarjo harus punya master plan smart city.

Digitalisasi telah merasuk ke berbagai bidang.

Kabupaten Sidoarjo, lanjut calon Bupati Sidoarjo Subandi, tidak boleh melewatkan kesempatan untuk terus meningkatkan diri.

Perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan pembangunan tidak akan lepas dari teknologi digital.

Lebih-lebih pelayanan publik di berbagai sektor.

Semuanya diperkuat agar masyarakat bisa mengakses layanan pemerintah dengan mudah, transparan, dan efisien.

”Tidak ada lagi layanan izin usaha yang tidak selesai-selesai. Tidak ada lagi izin mendirikan sekolah yang lama tidak rampung. Dan, lain-lainnya,” ungkap Cabup Subandi.

Ketiga, selain grand design dan master plan smart city, dirinya menguatkan fondasi birokrasi.

Calon Bupati Sidoarjo Subandi menghimpun data tentang berapa banyak orang-orang pintar di Pemkab Sidoarjo.

Doktor-doktor hebat.

Namun, tidak sedikit yang belum mendapatkan tempat sesuai bidang keahliannya.

Fondasi birokrasi, lanjut Cabup Subandi, harus ditopang oleh merit system.

Penataan aparatur sipil negara (ASN) dilakukan berdasar kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.

”Tidak ada lagi pejabat yang diangkat dengan cara asal comot. Mereka harus diberi kesempatan secara adil. Tanpa membeda-bedakan,” tambahnya.

Penjelasan calon Bupati Sidoarjo Subandi itu membuat anak-anak muda yang hadir terkesan.

Sekitar dua jam dialog berlangsung dinamis. Cabup Subandi pun pamit. Para pemuda mengajak foto bersama. Kompak dan sportif.

Berita Terkini