SURYA Kampus

Biodata Putri Alyaa Mahasiswi UB Peraih Best Delegate Council WHO di Prancis, Sering Ikut Lomba

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Putri Alyaa Mahasiswi UB Peraih Best Delegate Council WHO di Prancis. Simak profil dna biodatanya.

SURYA.co.id, MALANG - Inilah profil dan biodata Putri Alyaa Safira, mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) Malanng, Jawa Timur peraih Best Delegate Council WHO di Prancis.

Diketahui, Putri Alyaa Safira, mahasiswi UB jurusan Hubungan Internasional (HI), berhasil meraih Best Delegate Council World Health Organization (WHO) di Prancis.

Tepatnya di kegiatan Lyon Model United Nations pada 22-25 Mei 2024 lalu di Lyon, Prancis.

Melansir dari akun Linkedin miliknya, Safira merupakan mahasiswa baru jurusan Hubungan Internasional Universitas Brawijaya.

Di sekolah menengah, ia memperoleh Medali Perunggu dan pengakuan sebagai siswa terbaik atas prestasinya.

Baca juga: Sosok Fahmi Anak Pedalaman Ambon Diterima S2 di 43 Kampus Luar Negeri, Dulu Lulusan Sasindo UGM

Safira unggul dalam kepemimpinan, kemampuan beradaptasi, dan pemikiran kritis, memberikan kontribusi wawasan berharga untuk pemecahan masalah.

Kemampuan komunikasinya yang efektif, yang diasah melalui public speaking, membuatnya mahir dalam berbagai situasi.

Berkomitmen untuk terus belajar, ia siap menghadapi tantangan dengan semangat inovatif.

Safira juga piawai berdebat, membaca puisi, pidato, dan bercerita.

Keahliannya yang beragam sejalan dengan pencarian intelektualnya di bidang hak asasi manusia, pengungsi, globalisasi, dan keamanan internasional.

Dinamis dan serba bisa, Safira memiliki posisi yang baik untuk menavigasi dan unggul dalam berbagai peluang, serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. 

Terbaru, ia menjadi salah satu perwakilan Universitas Brawijaya Malang lewat Universitas Brawijaya Model United Club (UBMC).

Di kegiatan itu, ia sebagai diplomat dari Prancis dalam suatu sidang yang mengadopsi tata cara khas United Nations (PBB).

"Saya mendapat alokasi council di World Health Organization (WHO) dan menjadi delegasi Prancis," jelas dia, Selasa (4/6/2024).

Topik yang dibahas di WHO adalah "Accommodating Healthcare Systems in Times of Conflict" serta "Highlighting the Mental Distress Problems of Individuals Living With Disabilities in International Public Policies."

Halaman
1234

Berita Terkini