Kondisi bus yang dikemudikannya diklaim siap jalan.
"Setiap akan perjalanan menuju Bandung, seluruh unit selalu dicek, mulai dari kampas rem, mesin, kopling, semua sesuatunya sudah dikendalikan dari kantor," jelasnya.
Atas terjadinya kecelakaan di Subang ini, polisi berencana meminta keterangan Sadira.
Namun, interogasi belum dilakukan karena kondisi sopir tersebut belum pulih.
"Sopir masih sakit. Masih belum bisa memberikan keterangan. Kita masih menunggu (sopir) sembuh baru kita interogasi," terang Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Subang AKP Undang Syarif, Minggu.
Tak hanya itu, polisi bersama pihak-pihak terkait juga akan menyelidiki kondisi bus untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan maut.
Seperti diketahui, kecelakaan bus ini mengakibatkan 11 orang tewas, meliputi 9 siswa dan siswi SMK Lingga Kencana, satu guru, dan satu warga lokal.
Sementara untuk korban luka berat, totalnya ada 27 orang, sedangkan korban luka ringan kurang dari 13 orang.
Kondisi 7 Korban Luka
Hingga kini, masih ada tujuh pasien kecelakaan bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Rumah Sakit (RS) Universitas Indonesia (UI).
Tim dokter Rumah Sakit (RS) Universitas Indonesia (UI) telah melakukan operasi korban kecelakaan tersebut.
Bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depo yang study tour ke Bandung mengalami kecelakaan yang terjadi di Subang, Jawa Barat.
Kecelakaan yang terjadi pada Minggu (11/5/2024) itu menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan sejumlah korban selamat mengalami luka berat.
Direktur Utama (Dirut) RS UI, Astuti Giantini menjelaskan, terdapat tujuh pasien dengan luka berat yang sedang menjalani perawatan.
Untuk menyelamatkan nyawa korban, tim dokter RS UI bersiaga melakukan operasi sejak Minggu (12/5/2024) pukul 07.00 WIB.
Tindakan operasi medis tujuan pasien tersebut baru selesai pada Senin (13/5/2024) pukul 03.00 WIB dini hari.
Setidaknya, dibutuhkan 20 jam proses operasi untuk menyelamatkan nyawa korban.
Kini, ketujuh pasien yang telah menjalani operasi masih dirawat di ruangan ICU (Intensive Care Unit).
“Jadi semua pasien masih di ruang ICU, saya minta doanya mudah-mudahan segera diberi kesembuhan dan perbaikan,” kata Astuti, Selasa (14/5/2024).
Hingga kini, kondisi korban masih membutuhkan perawatan intensif karena luka berat yang diderita.
Selain itu, kesadaran ketujuh pasien tersebut juga belum membaik hingga diperlukan terapi.
“Jadi saya belum bisa menentukan apakah hasilnya nanti akan baik atau tidak itu juga masih perlu penanganan lanjut,” ungkapnya.
“Selanjutnya mungkin kalau ada yang perlu direhabilitasi atau perlu perbaikan ke depan akan kita lakukan,” katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 7 Korban Kecelekaan Bus di Ciater, Subang, Masih Dirawat di Ruang ICU RS Universitas Indonesia