SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kota Surabaya akan memiliki moda trasportasi massal berkonsep MRT (Mass Rapid Transit) System yang bekerjasama dengan pemerintah Inggris. PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono pun mendukung penuh rencana Feasibility Study (FS) untuk MRT itu.
Hal itu disampaikan Adhy saat membuka Lokakarya Perlingkupan Awal Green Cities And Infrastructure Program di Four Points by Sheraton Surabaya, Jumat (15/3/2024).
Menurut Adhy, proyek yang akan direalisasikan bersama pemerintah Inggris itu sangat penting sebagai langkah awal untuk mewujudkan moda transportasi massal yang lebih layak.
Peningkatan transportasi umum, lanjut Adhy, merupakan kebutuhan pelayanan publik yang saat ini menjadi salah satu prioritas pembangunan di Indonesia.
Ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024 dan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2022 tentang rencana tata ruang Kawasan Strategis Nasional (KSN) perkotaan.
"Jadi pembangunan angkutan umum massal di enam Kota Metropolitan Indonesia memang menjadi salah satu target pembangunan nasional. Kita sudah punya perencanaannya, tinggal pendetilan saja," kata Adhy.
"Surabaya sebagai salah satu dari enam Kota Metropolitan yang memang sudah seharusnya membenahi transportasi publik. Ini adalah kebutuhan yang sangat mendesak. Dan kita perlu mengejar ketertinggalan," tambah Adhy.
Transportasi publik yang dimaksud Adhy ialah MRT yang sebelumnya telah dilakukan kajian Pra FS oleh JICA. Lalu pada Desember 2023, pemerintah Inggris berkomitmen untuk membantu melanjutkan kajian FS tersebut.
Nantinya, sambung Adhy, studi kelayakan MRT Surabaya dilakukan oleh konsultan Inggris, Mott Macdonald Ltd dan Pricewaterhouse Coopers (PwC) yang dimulai pada Januari hingga Desember 2024.
"Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyambut baik keberlanjutan kajian FS implementasi MRT di Surabaya dan akan berpartisipasi aktif dalam mendukung penyusunan kajian tersebut," ungkapnya.
Surabaya menjadi salah satu dari prioritas kajian Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) di wilayah Gerbangkertosusila (Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo - Lamongan) yang disusun Pemerintah Provinsi Jawa Timur dibantu Bappenas.
Sehingga, sebut Adhy, peningkatan moda transportasi di Surabaya akan berimbas baik pada wilayah aglomerasi. Yang mana akan mengoptimalkan mobilisasi daerah sekitar.
"Mudah-mudahan teman-teman dari perencanaan dan penyangga kabupaten/kota punya persepsi yang sama. Karena ini aglomerasi, semua bisa tersentuh dengan pembangunan di Surabaya. Karena harus ada perubahan yang bisa mengkonesikan semua area," ujar Adhy.
Sementara rencana pengembangan kereta api di Surabaya Metropolitan Area meliputi pembangunan jalur ganda Mojokerto – Sepanjang pada 2021 – 2024, Surabaya Regional Railway Line (SRRL) double track Fase 1A Gubeng – Sidoarjo pada 2025-2027, Autonomous Rail Rapid Transit (ART), serta Mass Rapid Transit (MRT).
Secara spesifik, proyek SRRL double track akan berjalan pada 2025 hingga 2027. Biaya pengerjaannya bekerjasama dengan pemerintah Jerman. *****