"Kan kalau kita melakukan hak angket tanpa real count kan enggak benar, apa yang mau kita angket?"
"Kalau real count-nya sendiri belum keluar jadi kecurangan-kecurangan itu belum terbukti," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa hak angket diajukan guna mengawasi pelaksanaan undang-undang yang dijalankan pemerintah.
"Karena memang itu haknya DPR untuk melakukan penyelidikan terkait apakah benar ada pelanggaran dari pemerintah dalam pelaksanaan undang-undang," ucapnya.
Oleh sebab itu, Irma meminta semua pihak agar tidak perlu khawatir terhadap wacana penggunaan hak angket ini.
Mahfud MD Sebut sudah ada naskah akademiknya
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD mengatakan telah memegang dan membaca lebih dari 75 halaman naskah akademik hak angket kecurangan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Mahfud mengatakan naskah akademik tersebut cukup tebal.
Hal itu disampaikan Mahfud usai olahraga pagi di kawasan Jakarta Pusat pada Jumat (8/3/2024).
"Saya membaca bahwa rancangan angket itu serius dan sudah jadi."
"Saya sudah pegang naskah akademiknya tebal sekali."
"Di atas 75 halaman lah ya yang sudah saya baca itu."
"Jadi angket itu jalan," kata Mahfud usai olahraga pagi di kawasan Jakarta Pusat pada Jumat (8/3/2024).
Ia mengatakan di dalam naskah akademik tersebut sudah ada nama-nama anggota DPR yang akan menandatangani dokumen tersebut.
Mahfud mengatakan saat ini proses pengajuan hak angket sudah pada level koordinasi teknis.
"Tinggal kan itu perlu koordinasi teknis ya, siapa yang tanda tangan di depan."