"Korban malamnya sebelum tidur sempat menggambar cerita dengan teman-temannya. Selamat tinggal airin, zee," ujar Kompol Erika Purwana Putra, Minggu (30/4/2023).
Berdasarkan keterangan tersangka, malam sebelum dihabisi, korban sempat menggambar di sebuah kertas.
Gambar itu bercerita tentang perpisahan dengan teman-temannya. Tulisannya, 'Dari Zee untuk Airin. Selamat tinggal Airin. Selamat kenal Zee dan Pelangi dan Alea'
Ketika hendak menggali keterangan lebih dalam, saat kertas itu diberikan kepada tersangka, Afan langsung menangis
Z bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD tersebut meninggal dengan banyak luka tusuk. Ada 24 luka tusuk di punggung Z. Bahkan sampai tembus ke jantung.
Z ditusuk dengan pisau dapur oleh ayahnya sendiri saat sedang tidur.
Bocah kelas 2 otu sempat dilarikan ke rumah sakit Ibnu Sina Gresik, namun nyawanya tak tertolong.
Keberadaan Ibu Korban Tak Diketahui
Di bagian lain, D, ibu korban atau istri tersangka Afan hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Pada tiga hari sebelum kejadian, sang ibu pergi meninggalkan rumah tanpa pamit.
Diduga hal itu terjadi setelah dia bertengkar hebat dengan tersangka.
Belum diketahui apakah sang ibu berinisial D tersebut sudah tahu atau belum buah hatinya meninggal.
Rumah kontrakan berwarna kuning tersebut sudah dipasang garis polisi.
Kompol Erika Purwana Putra memastikan ibu korban sudah dipanggil untuk diperiksa pada Selasa (2/5/2023).
Namun, informasinya D tidak memenuhi panggilan tersebut.