Selain itu ada monumen di utara Sungai Brantas turut terkena proyek.
Namun Robinson mengaku belum tahu detail terkait bangunan milik warga yang terkena proyek ini.
Seperti dari arah utara, ada beranda rumah warga yang mepet dengan jalan.
Demikian juga di depan Polsek Ngantru jalannya berbentuk leher botol (bottle neck), sebelum masuk jembatan.
"Ini jalannya kan jalan nasional. Biar nanti pusat yang memutuskan," tegasnya.
Seluruh anggaran pembangunan ditanggung pemerintah pusat.
Demikian pula kontraktor yang mengerjakan hasil lelang di pusat.
Sementara Pemkab Tulungagung yang ketempatan proyek, hanya memfasilitasi saja.
Sebenarnya Dinas PUPR dua kali mengumpulkan Polsek, Koramil, Telkom, PLN dan camat untuk sosialisasi proyek ini.
Diharapkan para pihak tahu dan mengantisipasi jika ada utilitas mereka yang terdampak.
"Misalnya mungkin Telkom punya kabel optik di sana. Bisa diantisipasi sedini mungkin," pungkas Robinson.
Jembatan Ngujang 1 adalah akses utama Kabupaten Tulungagung ke arah utara, seperti Kediri dan Surabaya.
Jembatan tua ini dinilai sudah tak representatif, karena terlalu sempit sementara kendaraan terus bertumbuh.
Ditambah pondasi jembatan yang kerap terkikis akibat derasnya aliran Sungai Brantas, sebagai dampak penambangan pasir dengan mesin penyedot.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS