Virus Corona di Surabaya

Update Virus Corona di Surabaya dan Jatim 27 Mei 2020: Positif Covid-19 Capai 3939 dan Sembuh 522

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi
Editor: Adrianus Adhi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Data sebaran Corona di Surabaya Jawa Timur pada 27 Mei 2020 pagi

SURYA.CO.ID - Berikut update virus corona di Surabaya dan Jawa Timur (Jatim) hari ini Rabu (27/5/2020).

Kasus COVID-19 di Surabaya dan Jawa Timur masih mengalami tren kenaikan cukup signifikan.

Per Rabu pagi, jumlah total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Jatim nyaris mencapai 4000 orang.

Sementara itu, update terbaru, penambahan jumlah pasien positif tertinggi berasal dari Surabaya.

Langsung saja, berikut update virus corona di Surabaya dan Jatim selengkapnya.

1. Update Virus Corona di Surabaya

Sebaran Covid-19 di seluruh Surabaya pada 26 Mei 2020 (Infocovid-19)

Surabaya masih menjadi wilayah dengan paparan virus corona tertinggi di Jawa Timur dengan kasus positif COVID-19 mencapai 2118 orang.

Tercatat pada 26 Mei 2020, Surabaya mengalami peningkatan kasus positif COVID-19 sebanyak 23 orang.

Angka tersebut menjadi jumlah penyumbang pasien COVID-19 tertinggi di Jawa Timur.

Dari data per wilayah yang dilansir dari lawancovid-19.surabaya.go.id, Surabaya Timur menjadi wilayah terpapar terparah dengan jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 737.

Kemudian, kasus positif COVID-19 di Surabaya Selatan mencapai 440 orang dan Surabaya Utara 400 orang.

Dua wilayah dengan paparan terendah yakni Surabaya Pusat mencapai 300 orang dan Surabaya Barat mencapai 240 orang.

Menindak lanjuti penyebaran COVID-19 di Surabaya, pemerintah provinsi Jawa Timur pun telah memperpanjang masa PSBB di Surabaya Raya.

2. Update Virus Corona di Jatim

Data sebaran Corona di Surabaya Jawa Timur pada 27 Mei 2020 pagi (infocovid.jatimprov.go.id)

Per Selasa (26/5/2020) ada tambahan 64 pasien positif COVID-19 baru sehingga total di Jawa Timur ada 3.939 kasus positif COVID-19.

Dari jumlah tersebut sebanyak 3.069 pasien (77,91 persen) masih dirawat, 522 sembuh (13,25 persen) dan 303 orang meninggal dunia (7,82 persen) akibat COVID-19 di Jatim.

Dari 64 pasien tambahan baru itu, Kota Surabaya menjadi penyumbang kasus terbanyak dengan 23 orang.

Kemudian 13 orang tambahan dari Kabupaten Malang.

Sembilan dari Kabupaten Sidoarjo, dan lima dari Kabupaten Probolinggo.

Lalu dua tambahan baru masing-masing dari Kota Kediri, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, dan dua orang lainnya masih belum diketahui domisilinya.

Serta satu orang tambahan masing-masing di Kabupaten Lumajang, Kabupaten Sampang, Kabupaten Madiun, dan Kota Malang.

Sedangkan untuk pasien yang sembuh bertambah 16 orang sehingga total pasien sembuh di Jatim menjadi 522 orang (13,25 persen).

Ada 16 pasien yang terkonversi negatif tersebut tersebar di beberapa daerah diantaranya lima orang dari Kota Surabaya.

Lalu tiga orang dari Kabupaten Probolinggo, dua orang masing-masing dari Lumajang dan Nganjuk, dan satu orang masing-masing dari Kabupaten Blitar, Kabupaten Magetan, Kota Malang dan Kota Pasuruan.

Sementara untuk pasien meninggal dunia akibat COVID-19 di Jatim bertambah 19 orang, sehingga total pasien yang meninggal akibat COVID-19 ada 303 orang (7,82 persen).

Sebaran pasien meninggal tersebut 14 di antaranya dari Kota Surabaya, dua pasien dari Kabupaten Sidoarjo, dan satu pasien masing-masing dari Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Bangkalan, dan Kabupaten Jember.

Sementara jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah menjadi 6.424 pasien, dan 3.279 orang di antaranya (46,69 persen) masih diawasi.

Sedangkan Orang dalam pemantauan (ODP) juga bertambah menjadi 23.944 orang, dan 4.097 orang sampai saat ini masih dipantau (17,11 persen).

Dengan begitu total kasus aktif (confirm, PDP, ODP) COVID-19 di Jawa Timur sejumlah 10.445 orang.

3. Empat Cara Cegah Virus Corona

Direktur RSUD Dr R Koesma Tuban, Dr Saiful Hadi angkat suara untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.

Dikatakannya, ada empat cara untuk mencegah virus corona.

"Keempat cara untuk cegah penyebaran virus corona, itu harus dilakukan," ujar Saiful kepada wartawan, Selasa (26/5/2020).

Mantan Kepala Dinas Kesehatan itu menjelaskan, pertama masyarakat harus memakai masker jika beraktivitas di luar rumah.

Kunci kedua selalu cuci tangan setiap habis melakukan aktivitas.

Ketiga jangan lupa untuk selalu jaga jarak satu sama lainnya atau patuhi physical distancing (pembatasan jarak, red).

Keempat, jangan lupa mandi dan ganti pakaian sehabis melakukan aktivitas di luar rumah.

"Keempat poin itu penting untuk diterapkan agar tidak tertular COVID-19, kelihatannya sepele namun penting," terangnya.

Menurutnya, jika hal itu diterapkan secara disiplin, maka dalam dua bulan ke depan untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) baru bisa ditekan atau menurun.

Kemudian dalam tiga bulan kedepan, untuk orang tanpa gejala (OTG) confirm positif akan menurun karena sembuh sendiri.

(Sofyan Arif/M Sudarsono/Alif Nur/Surya.co.id)

Berita Terkini