Seperti diketahui, Bupati Gresik sudah meliburkan segala jenis kegiatan belajar mengajar di sekolah pukul 07.30 Wib.
Pembebasana itu termasuk tidak ada kegiatan study tour.
Libur sekolah mulai hari ini hingga dua pekan ke depan.
"Segera kembali balik," katanya dengan nada tinggi saat ditanya aktivitas study tour, Senin (16/3/2020).
Selain memerintahkan segera kembali, Sambari juga minta para siswa yang ikut ke Bali tidak boleh pulang ke rumah dulu.
Mereka akan diperiksa petugas kesehatan satu persatu.
Apalagi rombongan SMP 24 Cerme membawa lima bus ke Bali.
"Pulang kita cek semua di dalam bus," kata dia.
Pihaknya mengatakan terkait sanksi belum mengetahui seperti apa sanksi apa yang diberikan.
"Pembianaan dulu, pokok tidak boleh turun dulu diperiksa di bus," tutupnya.
Surat Edaran (SE) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik tentang larangan menggelar kegiatan diluar kegiatan satuan pendidikan dilanggar.
Salah satu sekolah, nekat tetap memberangkatkan rombongan siswa-siswi kelas VIII ke pulau Dewata, Bali.
Padahal menurut SE edaran Dispendik Kabupaten Gresik dengan nomor surat 800/863/437.53/2020 yang ditandatangani langsung oleh Kadispendik Gresik, Mahin.
Bertuliskan menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar satuan pendidikan (berkemah, studi wisata).
Surat tersebut telah diberikan sejak Kamis (12/3/2020).
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya baru mengetahui surat edaran tersebut saat rombongan bus anaknya telah berangkat ke Bali, Minggu (15/3/2020).
Siswa kelas VIII SMP 24 Gresik itu bertolak ke Bali pukul 08.00 Wib.
Rombongan siswa itu berangkat lima bus. Rekreasi ke Bali selama tiga hari. Rencananya kembali ke Gresik pada Rabu (18/3/2020) pagi.
"Sekarang sudah sampai Banyuwangi mau menyeberang ke Bali," ucapnya saat dikonfirmasi.
Dia khawatir terkait study tour anaknya ke Bali.
Apalagi, berdasarkan informasi yang dihimpun kondisi di Bali saat ini mulai tampak lengang karena pencegahan virus korona atau Covid-19.
Virus corona, sejak menjadi wabah hingga dinaikkan statusnya menjadi pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), membuat kunjungan wisatawan ke Bali menurun.
Di Indonesia sendiri, sebanyak 96 orang terinfeksi, 5 orang meninggal dunia, dan 8 orang telah dinyatakan sembuh.
"Keadaannya seperti ini ya minta segera pulang, mending dibatalkan, namanya orang tua ya khawatir," ucapnya.
Dia baru tahu ada SE dari Dispendik Gresik itu dari grup Whatsaap (WA).
Selama ini tidak ada sosialisasi.
"Tetangga saya sama juga baru tahu. Kita khawatir karena sudah terlanjur berangkat," tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kadispendik Gresik, Mahin mengaku baru mendapat informasi adanya sekolah yang tetap melakukan study tour ke Bali.
"Saya baru tahu, nanti akan kita panggil kepala sekolahnya," tutur Mahin.
Disinggung mengenai sanksi yang akan diberikan kepada sekolah. Pihaknya masih belum bisa menjelaskan secara gamblang.
"Kita panggil dulu sepulang mereka dari Bali," tutupnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dispendik Gresik, Nur Maslichah saat dikonfirmasi membenarkan adanya SE itu yang sudah disosialisasikan.
Ica sapaan akrabnya mengaku setuju jika study tour dan berkemah ditunda sementara waktu akibat maraknya virus korona.
"Wisata ke Bali kan ya riskan.
Saya pribadi setuju kalau itu (study wisata dan berkemah) di cancel. Hal-hal yang tidak mendesak dan bisa ditunda. Jadi mencegah bagi lembaga yang belum merencanakan kesana," pungkasnya.(*)