Apalagi, saat ini di Gresik sedang melakukan segala cara untuk mencegah keberadaan virus korona atau Covid-19.
Ketua Komisi IV DPRD Gresik, Muhammad, mengaku sudah mendengar hal itu. Bahkan SE Dispendik sudah jelas.
Di SE itu menyatakan, sekolah diliburkan, siswa beraktivitas di rumah sambil menerima tugas melalui online.
Surat Edaran (SE) Dinas Pendidikan juga telah diedarkan sejak Kamis (12/3/2020) lalu yang berisi melarang kegiatan berkemah dan study wisata sementara waktu.
Namun, Minggu (15/3/2020) siswa kelas VII SMPN 24 Gresik malah berangkat study tour ke Bali.
Padahal, saat ini ada 117 pasien positif korona di Indonesia.
"Alasan (Kepala sekola) apapun itu tidak benar.
Saya minta kepala dinas memberikan peringatan keras kepada kepala sekolah itu. Bila perlu dinonjobkan," ujarnya kepada Surya, Senin (16/3/2020).
Pihaknya akan menghubungi Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik untuk memantau para siswa yang jumlahnya mencapai 200 an itu.
"Kedua, harapan saya Dinkes memantau perkembangan murid-murid yang berangkat ke Bali itu. Ini langsung saya telepon Kepala Dinas Kesehatan," tutupnya.
Seperti diketahui, para siswa SMP 24 Cerme Gresik, Jawa Timur nekat melakukan study tour ke Bali di tengah wabah virus corona lagi melanda beberapa daerah di Indonesia.
Mengetahui kegiatan siswa SMP 24 Cerme ke Pulau Dewata tersebut, Bupati Sambari Halim Radianto pun marah dan dengan nada tinggi mengintruksikan semua siswa segera kembali.
Bukan hanya Bupati Sambari, para orang tua siswa yang anaknya ikut ke Bali juga mengkhawatirkan kondisi mereka.
Para wali murid ini pun minta study tour dibatalkan.
Sesuai jadwal, siswa kelas VIII SMP 24 Cerme berangkat ke Bali, Minggu (15/3/2020) direncanakan sampai ke Gresik Rabu (18/3/2020) akan ditahan di bus terlebih dahulu.