Kilas Balik

Aksi Prabowo & Pasukannya Memburu Presiden Fretilin, Ini Sosok Prajurit yang Berhasil Menembaknya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Operasi Seroja 1975

Seperti dikutip dari buku 'INFANTERI The Backbone of the Army' karya Priyono, kisah unik datang dari seorang Sersan Mayor bernama Mursihadi

Mursihadi yang merupakan seorang pensiunan TNI dari Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) Korem 074 Warasratama, Surakarta, mengalami kisah unik saat bertugas di Timor Timur pada awal Operasi Seroja 1975.

Seperti kebanyakan anggota TNI yang ditugaskan di Timor Timur, Mursihadi juga berambut gondrong.

Operasi Seroja. (ist/ ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975)

Suatu hari dirinya mendapat tugas untuk mencari tambahan makanan.

Ia kemudian masuk hutan sekadar mencari dedaunan atau berburu binatang, untuk dapat diambil dagingnya.

Saat asik mencari dan berburu, tiba-tiba muncul seseorang berpenampilan serupa, gondrong dan menenteng senjata.

Begitu lama Mursihadi dan orang tersebut saling mengamati satu sama lain

Setelah sekian lama mengamati, dirinya baru tersadar bahwa ternyata orang tersebut bukanlah rekannya.

Seseorang dengan tampilan gondrong di hadapannya itu merupakan anggota Fretilin, yang diduga sedang mencari bahan makanan juga.

Tak ingin ditembak duluan, Mursihadi kemudian berhasil menembak mati Si Fretilin gondrong dalam kontak tembak yang berlangsung singkat.

Namun, lain halnya jika anggota Fretilin yang berpenampilan gondrong menyamar sebagai prajurit TNI.

Hal tersebut dapat berakibat fatal.

Seperti kasus penghadangan truk yang berisi polisi yang mengamankan Pemilihan Umum 1997 di daerah Sektor Timur.

Truk yang sedang melintasi perbukitan di Kecamatan Quelicai, tiba-tiba dihentikan seseorang yang berpakaian loreng TNI. Sopir yang terkejut langsung menginjak rem.

Mendadak orang yang disangka teman tersebut melemparkan granat, tepat di bagian bak truk yang berisi pasukan serta persediaan bensin.

Akibatnya truk meledak hebat, kobaran api segera melahap truk seisinya.

Selain truk terbakar dan hancur sangat parah, seluruh penumpangnya juga tewas terpanggang.

Karena itu dikemudian hari muncul anjuran, agar tiap anggota TNI harus selalu merapikan penampilan.

Karena perbedaan yang terlalu tipis antara anggota Fretilin dan anggota TNI dapat berakibat fatal.

Berita Terkini