Berita Viral
Sosok Neneng Rosdiyana yang Viral Sebut Demo Bupati Pati Sudewo Jadi Rambu Kuning Untuk Para Pejabat
Sosok konten kreator Neneng Rosyidana viral setelah mengkritisi unjuk rasa menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatan, Rabu (13/8/2025).
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Sosok konten kreator Neneng Rosyidana viral setelah mengkritisi unjuk rasa menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatan, Rabu (13/8/2025).
Melalui unggahan Facebook pribadinya, Neneng menyebut bahwa aksi demonstrasi di Pati merupakan pengingat bagi para pejabat.
“Pati adalah kunci. Jika rakyat Pati berhasil menurunkan ‘Si Raja Kecil’ dari singgasananya, maka itu akan menjadi rambu kuning bagi pejabat-pejabat lain agar lebih berhati-hati dengan jabatan dan kebijakannya,” tulis Neneng.
Ia menegaskan, jika warga gagal menggulingkan kekuasaan Sudewo, maka pejabat akan semakin berani menunjukkan arogansi dalam membuat kebijakan.
“Pati adalah barometer sekaligus pembuktian. Masihkah rakyat berkuasa atau hanya sekadar pelengkap untuk mendulang suara?” tegasnya.
Aksi unjuk rasa ini menjadi sorotan luas, tidak hanya di Pati, tetapi juga di berbagai daerah lain yang melihatnya sebagai simbol perlawanan rakyat terhadap kebijakan pemerintah daerah yang dinilai sewenang-wenang.
Sosok Neneng
Menurut info beredar, Neneng merupakan warga Jalan Buana Kencana Loka, Sektor XII BSD, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Sebagai konten kreator, Neneng diketahui aktif memberdayakan perempuan petani di sekitarnya, guna mengupayakan ketahanan pangan dengan bertani sayur-mayur.
Baca juga: Sosok Ahmad Husein, Koordinator Demo Pati yang Viral: Ternyata Dulu Pendukung Sudewo
Hal ini tampak dari sejumlah unggahannya. Dia sempat mengunggah foto sawah dengan menuliskan keterangan "Alhamdulillah tanaman KWT (Kelompok Wanita Tani) sudah mulai tumbuh."
"Bukti bahwa kami bukan wanita lemah, nyangkul aja kami tidak mengandalkan laki2 #petaniwanita,” curah Neneng di Facebook pribadinya.
"Kegiatannya kebanyakan dikebon guys. Salam dari petani,” tulis Neneng pada kesempatan berbeda.
Demo Berujung Kericuhan
Demo puluhan ribu orang di Alun-Alun Pati, Rabu (13/8) berakhir ricuh.
Para pendemo yang menuntut pelengseran Bupati Pati, Sudewo, bentrok dengan aparat keamanan yang berjadi di lingkungan Pendapa Pemkab Pati.
Massa pendemo juga membakar sebuah mobil mobil provos milik Polres Grobogan.
Demo di Alun-alun Pati dan kompleks kantor bupati itu berlangsung sejak pagi hingga siang. Massa menuntut Sudewo keluar menemui pendemo.
Bahkan, massa melempar batu, kayu, dan botol air mineral ke arah kantor bupati.
Sudewo akhirnya menemui massa aksi yang menuntut dirinya mundur.
Sudewo yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, kacamata, dan peci hitam, keluar dari mobil rantis polisi, pada pukul 12.16, untuk menyapa pengunjuk rasa.
“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat lebih baik,” ucap Sudewo .
Polisi sempat meminta massa untuk tertib. Namun, saat menyapa dari mobil, Sudewo justru dilempari air minum kemasan dan sandal oleh massa.
Ajudan bupati dan anggota Brimob yang berada di dekatnya segera melindungi Sudewo menggunakan tameng. Lemparan dari massa terus mengarah hingga Sudewo terpaksa kembali masuk ke dalam mobil rantis.
Aksi unjuk rasa yang menuntut Sudewo mundur itu pun berlangsung ricuh.
Massa melempar air minum, memaksa menerobos gerbang kantor bupati, dan membakar satu unit mobil provos milik Polres Grobogan. Untuk mengurai kericuhan, polisi menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata.
Demo ribuan warga Pati ini dipicu oleh kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.
Situasi kian memanas setelah Sudewo menantang warga untuk melakukan demo jika tidak menerima kebijakan tersebut.
Tantangan ini memicu kemarahan warga, yang kemudian menggalang donasi logistik untuk aksi pada 13 Agustus 2025. Ketegangan meningkat ketika donasi logistik warga sempat diangkut oleh Satpol PP.
Merespons gejolak, Sudewo akhirnya membatalkan kebijakan kenaikan PBB.
Namun, keputusan itu datang terlambat. Warga yang terlanjur kecewa mengubah tuntutan dari pembatalan kenaikan PBB menjadi desakan agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.
Gas air mata
Polisi melepaskan tembakan air mata untuk meredam amarah massa. Tidak kurang dari tiga kali, polisi menembakkan gas air mata dari arah jantor Bupati Pati ke arah pengunjuk rasa.
Saat tembakan gas air mata terjadi, suara tangisan anak-anak terdengar di mana-mana.
Mereka tidak tahan dengan panas dan perihnya efek gas air mata pada wajah dan mata.
Massa pun berhamburan meninggalkan kawasan lokasi unjuk rasa, masuk ke gang-gang perkampungan.
Ribuan massa pun sempat dipukul mundur dari depan Kantor Bupati Pati, pada pukul 13.00, lima jam sejak aksi dimulai, pada pukul 08.00.
Sebelumnya, polisi memberikan peringatan dengan beberapa kali menembakkan water cannon.
Akan tetapi, massa tetap merangsek, hendak menjebol pintu gerbang kantor Bupati Pati. Bahkan, massa juga melempari gedung kantor Bupati Pati dengan batu.
Kaca-kaca gedung perkantoran yang menjadi amukan massa di lingkungan kantor Bupati Pati pun rusak. Kaca-kaca gedung pecah, genting-genting juga bolong setelah menjadi target brutal pendemo.
Tidak sedikit pendemo yang menyayangkan tindakan anarkis dalam demo itu. Peserta aksi, Herdian Yuda sangat menyayangkan aksi unjuk rasa kali ini berjalan ricuh. "Setelah waktu zuhur, sekitar pukul 13.00-an massa banyak lari ke gang-gang rumah warga. Nggak kuat dengan efek gas air mata, perih dan panas," ujar Herdian.
Pendemo lainnya, Adi S, yang juga mengalami langsung efek gas air mata, menyatakan bahwa tidak sewajarnya masyarakat diserang dengan gas air mata. "Kami hanya ingin menyampaikan aspirasi kami, apakah ini dilarang. Sudah jelas-jelas tuntutan kami, bupati harus mundur atau kami paksa mundur," tegasnya.
Tangkap 11 orang
Polisi menangkap 11 orang yang diduga menjadi provokator dalam demo warga Kabupaten Pati, yang berujung ricuh, pada Rabu (13/8). Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto mengatakan, 11 orang tersebut saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Polresta Pati.
"Pelaku yang menjadi provokator ada 11 orang yang diamankan dan kini diperiksa reserse,” ujar Artanto dalam konferensi pers, Rabu.
Artanto menjelaskan, aksi unjuk rasa di Pati awalnya berlangsung damai. Namun, suasana berubah memanas ketika sekelompok orang mulai melakukan tindakan anarkis. “Anggota kelompok ini melakukan pelemparan batu, tongkat, juga air mineral hingga mengakibatkan eskalasi meningkat dan chaos,” kata dia.
Tak hanya melakukan pelemparan, massa juga membakar satu mobil milik kepolisian yang terparkir di depan rumah dinas Kapolresta Pati. “Dalam unjuk rasa anarkis tadi, ada satu kendaraan polisi dari provos yang digulingkan dan dibakar,” ujarnya.
Artanto memastikan, pada Rabu sore, situasi di lokasi sudah terkendali. Akibat bentrokan dalam demo Pati tersebut, sebanyak 34 orang mengalami luka-luka. Korban terdiri atas warga dan anggota Polri. “Mereka mengalami luka lebam, bocor kepala, dan robek,” ungkap Artanto.
Selain luka fisik, banyak korban juga mengalami sesak napas akibat gas air mata. “Korban yang dirawat di rumah sakit rata-rata mengalami sesak napas karena gas air mata yang kami lepaskan,” imbuhnya.
Ia menegaskan, kabar yang beredar mengenai adanya korban meninggal dunia adalah tidak benar.
“Kami sudah mengonfirmasi terkait kabar adanya masyarakat yang meninggal akibat aksi. Sampai saat ini, hasil penelusuran nihil,” ujarnya.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
berita viral
Neneng Rosyidana
Pemakzulan Bupati Pati Sudewo
SURYA.co.id
Bupati Pati
surabaya.tribunnews.com
Awal Mula DPRD Pati Gelar Pansus Pemakzulan Bupati Sudewo: Dikepung dan Diabsen Fisik Demonstran |
![]() |
---|
Rekam Jejak Anthony Salim Pemilik Club, Produk AMDK yang Kini Kuasai Pasar Air Minum Kemasan |
![]() |
---|
Sosok Ketua DPRD Pati yang Setujui Hak Angket Pemakzulan Bupati Sudewo Buntut Demo Warga Ricuh |
![]() |
---|
Sosok Ahmad Husein, Koordinator Demo Pati yang Viral: Ternyata Dulu Pendukung Sudewo |
![]() |
---|
Sosok 2 Mantan Pejabat yang Dampingi Abraham Samad di Polda Metro Jaya, Diperiksa Soal Ijazah Jokowi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.