Berita Viral

Sosok Neneng Rosdiyana yang Viral Sebut Demo Bupati Pati Sudewo Jadi Rambu Kuning Untuk Para Pejabat

Sosok konten kreator Neneng Rosyidana viral setelah mengkritisi unjuk rasa menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatan, Rabu (13/8/2025).  

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase tangkap layar Youtube Tribun Sumsel
KRITISI - Neneng Rosdiyana, konten kreator yang sebut demo Bupati Pati Sudewo merupakan rambu kuning untuk para pejabat. 

Massa pendemo juga membakar sebuah mobil mobil provos milik Polres Grobogan.

Demo di Alun-alun Pati dan kompleks kantor bupati itu berlangsung sejak pagi hingga siang. Massa menuntut Sudewo keluar menemui pendemo.

Bahkan, massa melempar batu, kayu, dan botol air mineral ke arah kantor bupati. 

Sudewo akhirnya menemui massa aksi yang menuntut dirinya mundur.

Sudewo yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, kacamata, dan peci hitam, keluar dari mobil rantis polisi, pada pukul 12.16, untuk menyapa pengunjuk rasa.

“Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, saya akan berbuat lebih baik,” ucap Sudewo .

Polisi sempat meminta massa untuk tertib. Namun, saat menyapa dari mobil, Sudewo justru dilempari air minum kemasan dan sandal oleh massa.

Ajudan bupati dan anggota Brimob yang berada di dekatnya segera melindungi Sudewo menggunakan tameng. Lemparan dari massa terus mengarah hingga Sudewo terpaksa kembali masuk ke dalam mobil rantis.

Aksi unjuk rasa yang menuntut Sudewo mundur itu pun berlangsung ricuh.

Massa melempar air minum, memaksa menerobos gerbang kantor bupati, dan membakar satu unit mobil provos milik Polres Grobogan. Untuk mengurai kericuhan, polisi menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata.

Demo ribuan warga Pati ini dipicu oleh kebijakan Bupati Sudewo yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen.

Situasi kian memanas setelah Sudewo menantang warga untuk melakukan demo jika tidak menerima kebijakan tersebut.

Tantangan ini memicu kemarahan warga, yang kemudian menggalang donasi logistik untuk aksi pada 13 Agustus 2025. Ketegangan meningkat ketika donasi logistik warga sempat diangkut oleh Satpol PP.

Merespons gejolak, Sudewo akhirnya membatalkan kebijakan kenaikan PBB.

Namun, keputusan itu datang terlambat. Warga yang terlanjur kecewa mengubah tuntutan dari pembatalan kenaikan PBB menjadi desakan agar Bupati Sudewo mundur dari jabatannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved