Penembakan Polisi

Akhir Perjalanan Kopda Basarsyah: Dari Judi Sabung Ayam, Tembak 3 Polisi, hingga Vonis Mati

Kopda Basarsyah, anggota TNI Angkatan Datat (AD) yang menembak tiga polisi yang menggerebek judi sabung ayam, Senin (17/5/2025).

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Kolase TribunMedan TV
OKNUM TNI TEMBAK POLISI - Kopda Basarsyah, anggota TNI Angkatan Datat (AD) yang menembak tiga polisi yakni Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta meninggal saat menggerebek judi sabung ayam, Senin (17/5/2025). 

17. Menyebabkan trauma dan penderitaan mendalam bagi keluarga korban. Salah satunya, istri Bripka Petrus Apriyanto harus membesarkan bayi berusia enam bulan seorang diri. 

18. Penembakan dilakukan secara brutal: peluru mengenai kelopak mata, dada, dan rongga mulut korban. 

19. Keluarga korban belum memaafkan terdakwa dan berharap ia dihukum seberat-beratnya. 

“Perbuatan terdakwa bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, merusak citra TNI, dan menimbulkan keresahan masyarakat,” tegas hakim.
Hakim juga menegaskan, tidak ada satu pun keadaan yang meringankan bagi terdakwa. 

Pasal yang Dikenakan 

Oditur militer menjerat Bazarsah dengan tiga pasal: 

1. Pasal 340 KUHP – Pembunuhan Berencana.

2. Pasal 1 Ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951.

3. Pasal 303 KUHP jo. Pasal 55 KUHP – Perjudian dan Penyertaan. 

Meski demikian, hakim menyatakan unsur pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP) tidak terbukti. 

Vonis mati dijatuhkan berdasarkan pasal kepemilikan senjata api ilegal, perjudian, dan pembunuhan biasa. 

Bazarsah bukan kali pertama tersangkut masalah hukum. Sebelumnya, ia pernah terlibat kasus jual-beli senjata api rakitan secara ilegal dan telah dijatuhi hukuman oleh pengadilan militer.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved