Usai Terima Berkas Amnesti, Gus Nur Sebut Akan Tetap Kritik Pemerintah : Dengan Bahasa Santun
Menurut Gus Nur, kritik itu merupakan panggilan jiwa dan juga bentuk rasa cintanya terhadap negara Indonesia.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, MALANG - Sugi Nur Raharja alias Gus Nur baru saja mengambil berkas amnesti dari Presiden Prabowo Subianto di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Malang, Rabu (6/8/2025).
Toh, meski baru bebas usai dipenjara karena kasus ujaran kebencian, tak menyurutkan nyalinya untuk tetap mengkritik pemerintah.
Sebelumnya, Gus Nur dipenjara akibat konten podcastnya yang membahas dugaan ijazah palsu Jokowi yang saat itu masih menjabat sebagai presiden. Kontennya itu dianggap telah menyebarkan hoax dan ujaran kebencian.
Menurut Gus Nur, kritik itu merupakan panggilan jiwa dan juga bentuk rasa cintanya terhadap negara Indonesia.
Baca juga: Gus Nur Terima Berkas Amnesti di Bapas Malang : Harus Saya Syukuri dan Matur Suwun
"Itu adalah panggilan jiwa, baik pemerintahan maupun sistemnya wajib dikritik. Namun untuk orangnya, enggak pernah ada masalah," ujarnya usai mendatangi Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Malang, Rabu (6/8/2025).
Gus Nur juga menyampaikan, akan merubah gaya kritikannya tersebut.
Dari yang semula berbahasa kasar dan sarkas, menjadi berbahasa santun dan lemah lembut.
Selain dari diri sendiri, niatan untuk merubah gaya kritikan itu juga berasal dari masukan istri dan anaknya
"Ya dirubah bahasanya. Tetap kritik tajam, tapi harus dengan bahasa yang santun,"
"Karena sehebat-hebatnya ayah, harus bisa merendahkan egonya di depan istri. Jadi, Abi tetap tegas tapi santun dan insyallah begitu," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Malang Jawa Timur, menyerahkan surat berakhirnya masa bimbingan dan penyerahan berkas amnesti kepada Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, Rabu (6/8/2025) pagi.
Gus Nur sendiri telah menjalani wajib lapor atau absen sebanyak empat kali sejak April 2025.
Program bimbingannya dialihkan ke Bapas Malang, karena domisilinya berada di Malang.
"Jadi, masa bimbingan dari Gus Nur sudah kami akhiri sejak 2 Agustus 2025, dan hari ini juga bersamaan dengan penyerahan simbolis Keppres (penyerahan berkas amnesti). Intinya, Gus Nur sendiri sudah tidak berkewajiban melakukan absen di Bapas Kelas I Malang," ujar Kasi Bimbingan Klien Dewasa (BKD) Bapas Malang, Sofia Andriyani, Rabu (6/8/2025).
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Citroen Bawa Basalt Dark Edition dan Citroen C3 Sport di GIIAS Surabaya 2025, Mobil Sporty & Stylish |
![]() |
---|
Ya Robbi Sholli Ala Muhammad, Lirik Arab hingga Terjemahan |
![]() |
---|
Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North Resmi Dimulai, 134 Tim Basket Siap Pamer Skill |
![]() |
---|
Lirik Ya Sayyidi Ya Rasulullah, Dilengkapi Terjemahan |
![]() |
---|
Kick-off di Surabaya, 4000 Gen Z Ramaikan Pembukaan Generasi Campus Roadshow 2025 Grab di Unair |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.