Pembebasan Lahan Tinggal 59,45 KM, Pembangunan JLS Jember Bisa Pecahkan Kemacetan di Jalur Gumitir
"Lahan yang perlu dibebaskan itu berada di kawasan hutan milik warga dan perkebunan PTPN I Regional 5 Jember," kata Gus Fawait.
Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, JEMBER - Pemkab Jember Timur masih berupaya memproses pembebasan lahan untuk pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) di wilayah Selatan daerahnya.
Pembebasan lahan itu bisa mempercepat proyek strategis nasional, dalam mewujudkan jalan di sepanjang Pantai Selatan (Pansela) Jember-Banyuwangi.
Bupati Jember, Muhammad Fawait menyebutkan, panjang jalur Pansela yang perlu dibebaskan di Bumi Pandalungan lebih dari 91,55 KM."Sedangkan jalan sepanjang lebih dari 32,10 KM sudah dibebaskan dan sudah terbangun," kata Gus Fawait, Rabu (5/8/2025).
Menurutnya, tersisa 59,45 KM lahan di sepanjang kawasan Selatan Jember yang perlu dibebaskan, untuk kelanjutan pembangunan JLS.
"Lahan yang perlu dibebaskan itu berada di kawasan hutan milik warga dan perkebunan PTPN I Regional 5 Jember," kata Gus Fawait.
Lahan yang belum dibangun untuk JLS, lanjutnya, masuk usulan Trans South-South Java Road Project Phase II Asian Development Bank (TRSS Phase II - ADB).
TRSS Phase II - ADB adalah proyek pembangunan jalan lintas Selatan di Jawa bagian Selatan yang didukung oleh Asian Development Bank (ADB) sebagai salah satu sumber pendanaannya.
Gus Fawait menjelaskan, pembangunan konstruksi jalan sepenuhnya dilakukan Kementrian Pekerjaan Umum, sementara jembatannya dibangun Pemprov Jatim. "Sedangkan pembebasan atau pengadaan tanah dilaksanakan oleh Pemkab Jember," jelasnya.
Sebatas informasi, pembangunan JLS Pansela merupakan proyek strategis nasional (PSN), yang diatur dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 12 Tahun 2024 tentang Daftar Proyek Strategis Nasional.
Sementara Wakil Ketua DPRD Jember, Widarto meminta bupati segera berkoordinasi dengan pemerintah supaya masalah JLS segera rampung.
"Kehadiran JLS sangat penting, bukan hanya untuk kelancaran transportasi dan distribusi barang. Tetapi juga sebagai penggerak sektor pariwisata daerah," kata Widarto.
Sementara anggota DPRD Jember dari Fraksi PPP, Ikbal Wilda Fardana menyebut, kehadiran JLS akan membuat jalur transportasi darat tidak bergantung pada kawasan Gumitir untuk menghubungkan Jember-Banyuwangi.
"Jalur tersebut diharapkan menjadi penghubung Jember-Banyuwangi selain jalur Gumitir yang saat ini dalam perbaikan dan kerap memakan korban karena kecelakaan dan longsor," kata Ikbal.
Apalagi krisis BBM yang melanda Jember pekan lalu akibat penutupan total jalur Gumitir Jember, merupakan pelajaran berharga untuk membuat jalan alternatif baru.
"Antisipasi kelangkaan BBM harus dilakukan sejak sekarang. Sebab hal itu berdampak pada terhambatnya aktivitas perekonomian dan mobilitas masyarakat," ucap Ikbal. ****
Jalur Lintas Selatan (JLS)
pembangunan JLS Jember
pembebasan lahan
JLS Jember 91.55 KM
perbaikan di jalur Gumitir
JLS jadi alternatif Gumitir
Bupati Jember Muhammad Fawait (Gus Fawait)
jalur Gumitir Jember-Banyuwangi
Jember
Kisah Hisyam Nyaris Jadi Korban Bus Maut di Probolinggo, Kini Sebatang Kara, Orangtua dan Adik Tewas |
![]() |
---|
Lumajang Rawan Sambaran Petir, KAI Periksa Peralatan Persinyalan Untuk Keselamatan Perjalanan KA |
![]() |
---|
Bantu Disabilitas Saat Peringatan HUT Satlantas Ke-70, Polres Jember Berikan 25 SIM Gratis |
![]() |
---|
Membaik Usai Dirawat di RS Bina Sehat Jember, 13 Korban Kecelakaan Bus di Probolinggo Sudah Pulang |
![]() |
---|
Sempat Ingin Kuliah di UGM, Teman Sekolah Menangis di Makam Siswi Bondowoso Korban Kecelakaan Bus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.