Janjikan Bantuan Untuk Nenek di Ponorogo, 2 Petugas Survey Gadungan Larikan Perhiasan 40 Gram

Diduga dua pria mengalihkan perhatian korban sebelum melarikan perhiasan emas seberat total 40 gram.

Penulis: Pramita Kusumaningrum | Editor: Deddy Humana
Polsek Bungkal Ponorogo
HISTERIS - Korban gendam, Mbah Sarinem menangis histeris saat perhiasan miliknya diambil pencuri di rumah Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Minggu (3/8/2025). 


SURYA.CO.ID, PONOROGO - Penipuan dengan modus menyamar sebagai petugas pemerintah, membuat Mbah Surinem, wanita lansia di Ponorogo kehilangan barang berharga.

Diduga dua pria mengalihkan perhatian korban sebelum melarikan perhiasan emas seberat total 40 gram.

Kejadian itu dialami korban di rumahnya di Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo beberapa hari sebelumnya. Dan kasus ini sudah ditangani Polsek Bungkal, Minggu 3/8/2025).

Dan sebuah rekaman video menunjukkan tangis pilu perempuan itu lantaran perhiasan hasil menyisihkan pendapatan lenyap dalam sekejap. Mbah Sarinem pun menceritakan bagaimana ia kehilangan. 

“Kalung loro (kalungnya dua), sing sitok 7 sing sitok 5 (yang satu 7 gram, yang satu 5 gram). Ali-ali ne cacah e pitu lo pak (cincinnya jumlahnya 7 lho),” ungkap Mbah Sarinem, Minggu (3/8/2025).

Kapolsek Bungkal, AKP Muhammad Anwar Fatoni membenarkan kejadian itu. Ia menyebutkan pihaknya sudah datang untuk melakukan olah TKP. “Modusnya, pelaku menyaru sebagai petugas survey bansos (bantuan sosial) gadungan,” kata Fatoni kepada SURYA.

Hasil olah TKP, bahwa awalnya ada mobil warna silver yang berhenti di jalan masuk ke rumah korban. Tetapi para tetangga tidak curiga.

“Tetapi korban (Mbah Sarinem) menceritakan kejadian yang baru saja menimpanya. Korban menceritakan telah didatangi 2 orang laki-laki yang mengaku akan melakukan survey bansos," katanya.

Petugas survey gadungan itu menanyakan apakah korban selama ini sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Mereka juga mengatakan kepada korban akan mendapatkan bantuan lagi.

“Korban diminta mengambilkan KTP, kemudian setelah diambilkan. Korban diminta menunjukan emas yang telah dibeli. Dan setelah ditunjukan, korban menyimpan kembali perhiasannya,” tegasnya.

Entah bagaimana ceritanya, korban kemudian pergi ke dapur. Namun setelah kembali ke ruang tamu para pelaku sudah tidak ada di ruang tamu.

Yang membuat korban kaget, semua perhiasan yang totalnya 40 gram dan surat-suratnya serta KTP sudah tidak ada.

“Sudah dilaporkan. Total kerugian Rp 32 juta. Kami sudah olah TKP dan memeriksa saksi serta mencari rekaman CCTV,” papar Fatoni. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved