Pelajar SMK Dibegal di Jalan Wijaya Kusuma Surabaya, Modusnya Tuduh Korban Tabrak Lari

SURYA.CO.ID, SURABAYA — Pelajar SMK Rajasa, Hafis Wisnu Nur Rahman menjadi korban pembegalan saat menuju ke sekolah, Kamis (31/7/2025). 

Hafis kehilangan sepeda motor Honda Beat di Jalan Wijaya Kusuma, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim). 

Korban mengaku, saat kena begal, seperti kena gendam.

"Saya seperti orang gak sadar, nurut-nurut saja disuruh berhenti," ujar Hafis saat ditemui di Polsek Genteng ketika membuat laporan.

Insiden bermula Hafis bersama Ridwan, tetangganya yang juga teman sekelas sama-sama dari rumah berangkat menuju ke sekolah dengan boncengan naik sepeda motor. 

Honda Beat nopol L 3320 *** yang dikendarai mereka, adalah sepeda motor milik Hafis. Dua warga asal Bulak Rukem Timur itu, berangkat dari rumah sekitar pukul 11.00.

Dua pelajar itu sehari-harinya memang sekolah siang. Masuk sekolah pukul 13.00. Karena masih ada jeda waktu cukup lama, Hafis dan Ridwan kemudian keluyuran dulu sebelum menuju sekolah.

Saat melintas di Jalan Ngemplak, mereka tiba-tiba dipepet 2 pria berboncengan naik sepeda motor Honda PCX hitam, lalu digertak untuk berhenti.

Awalnya, Hafis dan Ridwan tak menggubris, sebab tidak mengenal 2 pria itu. Sepeda motor tetap dipacu.

Sesampainya di Jalan Wijaya Kusuma, 2 pelaku memotong jalur mereka. Hafis dituduh melakukan tabrak lari terhadap adik dari pelaku. 

Lalu, Hafis diajak boncengan tiga dengan pelaku, sedangkan Ridwan diminta menunggu.

"Pelaku bilang ke saya mau ditemukan sama orang yang kena tabrak," ungkap Hafis.

Tuduhan pelaku terhadap Hafis, adalah modus operandi mereka. 

Pelajar berusia 17 tahun itu, diturunkan di perumahan yang tak
jauh dari SMA Negeri 5. 

Kemudian, para pelaku kembali ke Jalan Wijaya Kusuma, mengambil sepeda motor Hafis yang saat itu dijaga Ridwan.

"Kami itu kayak orang linglung, Ridwan sadarnya saat kendaraan sudah raib," ujar Hafis. 

akibatnya, hari itu keduanya urung sekolah. Mereka langsung membuat laporan di Polsek Genteng. 

Hafis dan Ridwan berharap para pelaku bisa segera tertangkap.