Berita Viral

Alasan Nicholay Aprilindo Tak Percaya Polisi soal Penyebab Kematian Arya Daru, Ungkap Temuan Lain

Terungkap alasan Nicholay Aprilindo, praktisi hukum dan HAM, tak percaya dengan pernyataan Polda Metro Jaya soal penyebab kematian diplomat Arya Daru

|
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com Baharudin Al Farisi/
TAK PERCAYA - (tengah dan kiri) tangkap layar Arya Daru saat berada di rooftop Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. (kanan) Nicholay Aprilindo, eks Dirjen Kementerian HAM 

SURYA.CO.ID - Terungkap alasan Nicholay Aprilindo, praktisi hukum dan HAM mengaku tak percaya dengan pernyataan Polda Metro Jaya soal penyebab kematian diplomat Arya Daru Pangayunan (39).

Nicholay menilai, banyak kejanggalan dari pernyataan Direskrimum Polda Metro Jaya saat konferensi pers, Selasa (29/7/2025). 

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, mengungkapkan penyebab kematian Arya Daru karena gangguan pertukaran oksigen pada saluran atas yang menyebabkan mati lemas.

Luka di Tubuh Arya Daru

Kombes Pol Wira Satya Triputra juga mengungkapkan bahwa terdapat luka lecet pada wajah dan leher Arya Daru. 

Temuan tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan oleh tim dokter forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Lalu luka terbuka pada bibir dalam, serta luka memar pada wajah, bibir, dan anggota gerak atas kanan, serta terdapat tanda-tanda perbendungan. 

Sementara pemeriksaan dalam ditemukan darah lebih gelap dan encer, lendir dan busa halus pada batang tengkorak, sembab pada paru dan perbendungan pada seluruh organ dalam.  

"Tidak ditemukan penyakit pada organ dalam," tegas Kombes Pol Wira Satya Triputra di Aula Satya Harprabu Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/7/2025), dikutip dari Kompas TV.

Penyebab Luka Memar

TAK PERCAYA - Nicholay Aprilindo, eks Dirjen Kementerian HAM yang tidak percaya polisi soal penyebab kematian Arya Daru Pangayunan. Ini rekam jejaknya.
TAK PERCAYA - Nicholay Aprilindo, eks Dirjen Kementerian HAM yang tidak percaya polisi soal penyebab kematian Arya Daru Pangayunan. Ini rekam jejaknya. (kolase youtube Metro TV/Kompas TV)

Baca juga: Rekam Jejak Nicholay Aprilindo yang Tak Percaya Polisi Soal Penyebab Kematian Arya Daru, Eks Dirjen

Salah satu tim dokter RSCM menjelaskan luka memar ini berbeda dengan luka lebam.

Kalau luka lebam disebabkan karena telah meninggal dunia.

Sementara luka memar yang diderita Arya Daru terdapat di kelopak atas mata kiri, bibir bawah dalam, lengan atas kanan dan lengan bawah kanan. 

"Berdasarkan hasil gelar, bahwa saat berada di kemenlu di rooftop, ada kegiatan untuk memanjat tembok. Itu yang dapat mengakibatkan memar pada lengan atas kanan," terangnya.

Kombes Pol Wira Satya menyebut tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kasus kematian Arya Daru.

 "Hasil daripada penyelidikan yang kami lakukan bahwa penyelidikan yang kami lakukan kami simpulkan belum menemukan adanya peristiwa pidana," kata Kombes Wira Satya.
 
Penyelidikan kasus ini melibatkan beberapa unsur di antaranya Apsifor, RSUPN CM (RSCM), Puslabfor Polri, Ditressiber Polda Metro Jaya, dan Pusident Polri.

Wira menegaskan hasil penyelidikan sejauh ini tidak mengarah pada dugaan kejahatan.

Analisa Nicholay Aprilindo

Baca juga: Kompolnas Awalnya Menduga Diplomat Arya Daru Tewas Dibunuh, Tapi Tak Temukan Fakta Pendukung

Nicholay menyebut, pernyataan Polda Metro Jaya bertentangan dengan hasil pemeriksaan ahli forensik RSCM Jakarta Pusat.

"Ahli RSCM mengatakaan kematian korban diakibatkan adanya luka lebam," kata Nicholay, dikutip SURYA.CO.ID dari tayangan Hot Room Metro TV, Rabu (30/7/2025). 

Dia juga menyoroti luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bibit bawah dalam, luka lecet pada pipi kanan, luka lecet pada leher, memar pada kelopak atas mata sebeleh kiri, dan bibir bawah bagian dalam.

Selain itu, ada juga memar lengan atas kanan dan bawah, tenggorokan ditemukan lendir dan busa halus putih kemerahan, sembab paru, pembengkakan paru dan pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik pendarahan. 

Hasil lain juga mengungkap darah berwarna gelap dan encer, kekuarangan oksigen akut pada jantung serta gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan kematian

"Kalau luka sebegitu banyak, dikatakan mati bunuh diri?" katanya. 

  1. Bantah Penyebab Luka Lebam

Apalagi, lanjut Nicholay, sebelum kepalanya tertutup lakban, juga ditutup dengan plastik. 

Nicholay membantah luka-luka tersebut disebabkan karena korban mau melompat dari rooftop gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu). 

Nicholay justru melihat gerakan Arya Daru yang seolah memeluk tembok itu karena ada yang membuntuti dia. 

"Berdasarkan hasil analisa kami, dia lihat, masih ada gak orang yang membuntuti dia," katanya. 

"Kalau dia naik di atas tembok itu, mana mungkin terjadi luka lebam. Sekeras-lerasnya orang memeluk tembok begini, tidak mungkin terjadi luka lebam," katanya. 

"Tiada luka lebam dari sandar tembok," tegasnya. 

2. Singgung Lompat dari Rooftop

Selain itu, lanjut Nicholay, kalau niat korban naik ke rooftop sudah mau bunuh diri, dia pasti sudah melompat ke bawah. 

"Ngapain nunggu, ngapain harus meninggalkan tas yang berisi pakaian," katanya. 

3. Bongkar Isi Laptop

Apalagi lanjut Nicholay, dari informasi yang dia terima di dalam laptop itu berisi sindikat TPPO by name dan by address. 

"Ada informasi A1 bang," sebutnya. 

Nicholay juga curiga dengan pengakuan polisi bahwa ponsel korban hilang.  

"Waktu dia ke GI (Grand Indonesia) ada Farah ada Dion, balik ke kos pegang HP. Lalu, yang hilang HP yang mana,"katanya. 

4. Kejanggalan CCTV 

NIcholay juga menganggap aneh rekaman CCTV di rooftop dan pengakuan penjaga kos. 

Dari rekaman CCTV di rooftop terlihat dia berada di tempat itu hingga pukul 23.09. 

Namun, menurut pengakuan penjaga kos Arya Daru masuk ke kos pukul 22.15 dan sempat menyapa dia. 

"Darimana dalam satu persitiwa ada 2 orang," tukasnya. 

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved