Berita Viral

Kronologi Lengkap Duel Maut Menewaskan Kakak-Adik di Bali, Berawal dari Chat Facebook

Perkelahian maut yang menewaskan dua orang di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, ternyata berawal dari pertengkaran di Facebook.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Tribun Bali
DUEL MAUT - Dua bersaudara kakak beradik, I Ketut Kartawa (50) dan Jero Sumadi (47) tewas usai terlibat perkelahian di Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Minggu (12/10/2025) sekitar pukul 08.30 Wita. Ini Kronologi Lengkap Duel Maut Menewaskan Kakak-Adik di Bali, Berawal dari Chat Facebook 

 

Ringkasan Berita:
  • Terjadi percakapan di Facebook antara Jero Sumadi dan akun I Ketut Arta. Keduanya membahas soal penyetopan mobil Jeep oleh Jero Sumadi. Percakapan memanas hingga Jero menantang Ketut Arta duel.
  • Ketut Arta melintas di depan warung Jero Sumadi. Ia dihadang Jero Sumadi, I Ketut Kartawa, dan I Wayan Ruslan dengan senjata tajam namun melarikan diri.
  • Arta kembali bersama Wage dan I Nyoman ke lokasi. Terjadi bentrok buat 2 orang tewas, yakni Jero Sumadi (47) dan I Ketut Kartawa (50).

 

SURYA.CO.ID - Perkelahian maut yang menewaskan dua orang di Desa Songan A, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, ternyata berawal dari chat Facebook.

Sementara satu korban lainnya, I Wayan Ruslan (53) alias Mangku Ruslan, masih dirawat intensif di ICU RSUD Bangli dan kondisinya mulai membaik.

Berdasarkan data penyelidikan Polres Bangli, peristiwa berdarah itu terjadi pada Minggu, 12 Oktober 2025, sekitar pukul 07.46 Wita.

Kejadian bermula dari percakapan di Messenger Facebook antara akun Zerro Semedhi milik Jero Sumadi dan akun I Ketut Arta.

Dalam percakapan tersebut, keduanya membahas masalah penyetopan mobil Jeep yang diduga dilakukan oleh Jero Sumadi.

Obrolan itu memanas hingga akhirnya Jero Sumadi menantang I Ketut Arta untuk berkelahi.

Penghadangan dan Awal Bentrok

Sekitar pukul 08.00 Wita, I Ketut Arta melintas di depan warung milik Jero Sumadi.

Di sana, ia dihadang oleh Jero Sumadi, I Ketut Kartawa, dan I Wayan Ruslan, yang semuanya membawa senjata tajam.

Arta berhasil melarikan diri ke rumahnya dan segera memberi tahu kakaknya, I Jero Wage, mengenai ancaman tersebut serta isi chat yang memicu konflik.

Tidak lama kemudian, I Ketut Arta dan I Jero Wage berjalan menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Wage membawa tombak, sedangkan Arta membawa dua bilah pedang dan memberikan salah satunya kepada I Nyoman Berisi di tengah perjalanan.

Sesampainya di lokasi, Arta diserang lebih dulu, yang memicu emosi ketiga pelaku. Bentrokan dengan senjata tajam pun pecah di depan warga.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved