7 Orang Dirawat di RS Dampak Semburan di PT Linde, Polres Gresik Sudah Memulai Penyelidikan

Andita menambahkan, dari penyemburan perlite tersebut, ada 7 orang masyarakat Desa Roomo yang dibawa ke rumah sakit.

Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
surya/mochammad sugiyono (sugiyono)
PERLITE - Andita Nurul Trisatia Huda, Head Off Sheq PT Linde, Gresik, menunjukkan perlite pelapis kotak pendingin yang menyembur dari cerobong kotak pendingin, Kamis (31/7/2025). 

 
SURYA.CO.ID, GRESIK – Korban semburan debu perlite dari PT Linde di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik menjadi 7 orang. Tetapi 6 orang sudah diizinkan pulang oleh dokter dan satu orang masih dalam observasi di rumah sakit.

Head Off Sheq PT Linde, Gresik, Andita Nurul Trisatia Huda mengatakan, semburan perlite dari kotak pendingan tersebut akibat tekanan tinggi.

Perlite sebagai lapisan pengamanan kotak pendingin yang berbahan baku seperti pasir silika. 

Di dalam kotak pendingin terdapat argon, nitrogen dan oksigen yang dipisahkan oleh kotak pendingin. Kotak pendingan berfungsi misahkan antara argon, nitrogen dan oksigen. 

“Karena dalam kotak pendingin tersebut serba otomatis, sehingga perlite keluar menyembur secara otomatis akibat tekanan tinggi dari dalam kotak pendingin. Saat ini masih kita dalami penyebab keluarnya perlit dalam kotak pendingin,” kata Andita, Kamis (31/7/2025). 

Lebih lanjut Andita menambahkan, saat ini mesin kotak pendingin masih tidak aktif sambil menunggu hasil investigasi dari tim teknisi. 

“Kebetulan, pada awal Juli dilakukan pembersihan. Kemudian 29 Juli 2025 sudah mulai pemanasan. Sampai kejadian pukul 19.45 WIB keluar perlite. Perlite ini adalah material seperti pasir silica yang lembut seperti debu.

Sehingga saat terkena angin bisa beterbangan. Saat terjadi penyemburan perlite, langsung kita bagikan masker kepada masyarakat sekitar,” katanya.

Andita menambahkan, dari penyemburan perlite tersebut, ada 7 orang masyarakat Desa Roomo yang dibawa ke rumah sakit.

“Dari tujuh orang ini, 6 orang sudah diizinkan pulang oleh dokter dan masih ada seorang yang dilakukan observasi. Biaya yang menanggung dari Linde,” imbuhnya. 

Dari kejadian semburan perlite, Andita menambahkan bahwa Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) masih rapat terkait kompensasi yang diminta masyarakat.

 “Kami masih menunggu hasil rapat dari Bumdes dan Pemerintah Desa terkait kompensasi. Sebab, dalam mediasi telah disepakati adanya kerugian materiil dan imateriil,” katanya.

Atas kejadian tersebut, PT Linde juga telah diperiksa tim Reskrim Polres Gresik. Dan saat ini mesin masih mati sehingga tidak bisa memproduksi nitrogen.

"Tim Polres Gresik telah hadir untuk meminta keterangan terkait semburan perlite tersebut. Saat ini mesin masih mati,” pungkasnya. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved