TPS Terapkan Sistem Monitoring Peti Kemas : Pastikan Kelancaran Arus Barang

PT Terminal Petikemas Surabaya menerapkan Sistem Monitoring Petikemas Long Stay untuk memonitor tingkat penggunaan lapangan penumpukan

Foto Istimewa TPS
LAPANGAN PENUMPUKAN - Suasana kegiatan di lapangan penumpukan petikemas di TPS. Saat ini TPS telah menggunakan Sistem Monitoring Petikemas Long Stay untuk memonitor tingkat penggunaan lapangan penumpukan (Yard Occupancy Ratio/YOR) dan memperlancar pergerakan barang. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA  PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menerapkan Sistem Monitoring Petikemas Long Stay untuk memonitor tingkat penggunaan lapangan penumpukan (Yard Occupancy Ratio/YOR) dan memperlancar pergerakan barang. 

Sistem monitoring ini termasuk monitoring terhadap pergerakan petikemas dari lapangan penumpukan di terminal  sejak dibongkar dari kapal hingga meninggalkan lapangan penumpukan di terminal.

"Sistem ini dirancang untuk meningkatkan kualitas layanan maupun kepercayaan pelanggan terhadap TPS," kata Bayu Setyadi, Senior Vice President (SVP) Komersial dan Pengembangan Bisnis TPS, Rabu (23/7/2025).

Baca juga: Gedung BLK Disnaker Gresik Bakal Difungsikan Menjadi Migrant Center

Dengan sistem ini maka ada percepatan layanan sejak proses pengajuan pengeluaran peti kemas, penyampaian kelengkapan dokumen terminal secara digital dan transparan.

Selama Semester I/2025, rata-rata penggunaan lapangan penumpukan (YOR) di TPS  masih di angka 46,73 persen.

Rata-rata YOR ekspor 46,83 persen dan impor 46,64 persen. Sedangkan dwelling time ekspor maupun impor rata-rata adalah 3 hari.

Bayu Setyadi, juga mengungkapkan, sampai saat ini sudah ada 855 boks peti kemas yang telah dipindahkan dari TPS ke Depo Tempat Penimbunan Pabean (TPP) Lini II di luar area TPS. 

Implementasi Sistem Monitoring Petikemas Long Stay ini sangat positif bagi TPS, Depo TPP Lini II maupun Bea Cukai. Bagi TPS sekarang sudah tidak ada lagi proses manual pada aktivitas penyelesaian Barang Tidak Dikuasai (BTD), Barang Dikuasai Negara (BDN) dan Barang Milik Negara (BMN), baik untuk persetujuan maupun pada saat restitusi atau pengembalian biaya.

Sistem ini telah berjalan sejak tahun lalu dan memperoleh penghargaan BUMN Branding & Marketing Award 2024.

TPS juga telah melakukan survei kepuasan pelanggan terhadap pelaksanaan Sistem Monitoring Peti Kemas Long Stay. Hasilnya, tingkat kepuasan pelanggan mencapai 92,8 persen.

Salah satu pengguna jasa, PT Indra Jaya Swastika, menyampaikan, dengan adanya aplikasi monitoring BTD, BDN, BMN sangat memudahkan perihal pembayaran jaminan dan update status penyelesaian peti kemas. 

Aplikasi sistem monitoring ini sederhana dan mudah dipahami dan respons petugas TPS sangat cepat.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved