Kasus ISPA Melonjak Akibat Cuaca Ekstrem, Dinkes Jember Temukan 7.500 Kasus Selama September

Helmi mengungkapan, ribuan penderita ISPA tersebut paling banyak adalah balita, karena kekebalan tubuh mereka sangat rentan.

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Deddy Humana
surya/Imam Nahwawi (ImamNahwawi)
KASUS ISPA - Pelaksanaan pemeriksaan gratis di Jember, Kamis (23/10/2025) .Dari pemeriksaan, ditemukan 7.500 kasus ISPA di Jember. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember mencatat, ada sebanyak 7.500 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada September 2025.

Kejadian tersebut melonjak sejak terjadi cuaca ekstrem menjelang musim hujan di Jember. Paling banyak penderita penyakit ini adalah anak dan bayi umur lima tahun (Balita).

"Cuaca ekstrem bukan hanya hujan deras, tetapi perubahannya sangat cepat. Siang bisa panas hingga 34–35 derajat, lalu sore tiba-tiba hujan disertai angin dan petir,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Jember Akhmad Helmi Lukman, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, kondisi cuaca seperti itu mengakibatkan sistem kekebalan tumbuh menurun, dan virus penyebab ISPA menyerang seseorang yang rentan kesehatannya.

“Terutama di wilayah Jember yang memiliki topografi lembap dan dikelilingi pegunungan.Kelembapan tinggi membuat virus lebih mudah berkembang," ulas Helmi.

Helmi mengungkapan, ribuan penderita ISPA tersebut paling banyak adalah balita, karena kekebalan tubuh mereka sangat rentan.

"Dari total kasus, hampir 3.000 anak balita tercatat terinfeksi ISPA. Paling banyak memang anak-anak usia dini, karena mereka lebih sensitif terhadap perubahan suhu dan daya tahannya belum sekuat orang dewasa,” katanya.

Helmi menjelaskan ciri ciri penyakit jenis ini, ditandai flu berkepanjangan bahkan masanya lebih lama dibandingkan flu biasa.

“Kalau dulu flu rata-rata sepekan sudah pulih, sekarang bisa sampai dua pekan. Ini yang perlu diwaspadai,” paparnya.

Karena itu, Helmi meminta masyarakat untuk menjaga asupan gizi dan vitamin, ditengah perubahan iklim menjelang akhir tahun. "Segera memeriksakan diri jika mengalami gejala batuk, pilek atau demam," tuturnya.

Selain itu, Helmi juga meminta masyarakat untuk memperhatikan imunitas buah hatinya, agar tidak tertular ISPA.

"menjaga imun dengan vitamin bagi anak dan keluarga. Jika perlu pemeriksaan, silakan datang ke puskesmas terdekat, karena layanan periksaan dan pengobatannya gratis," tambahnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved