HUT Kong Co Kwan Sing Tee Koen Tuban, Pedagang Burung Asal Jombang Kebanjiran Rezeki

Saat perayaan HUT Kong Co Kwan Sing Tee Koen di TITD Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Jatim, pedagang bisa menjual ribuan ekor burung dalam sehari

Penulis: Muhammad Nurkholis | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Muhammad Nurkholis
CISWAK - Pedagang asal Kabupaten Jombang yang berjualan burung di depan Klenteng Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban, Jawa Timur, saat perayaan HUT Kong Co Kwan Sing Tee Koen, Jumat (18/7/2025). Salam keyakinan umat TITD Kwan Sing Bio, saat momen-momen penting seperti Imlek atau HUT YM Kong Co, mereka akan melakukan sebuah tradisi yang diberi nama Ciswak atau melepas burung. 

SURYA.CO.ID, TUBAN -  Suasana ramai terlihat di sekitaran Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kwan Sing Bio, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), Jumat (18/7/2025).

Para umat dari berbagai daerah, tampak hadir untuk beribadah di klenteng yang terletak di Jalan RE Martadinata Tuban itu. 

Kedatangan mereka bukan tanpa sebab, umat berbondong-bondong datang untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Yang Mulia Kong Co Kwan Sing Tee Koen yang ke-1865.

Dengan banyaknya pengunjung yang hadir dalam perayaan ini, ternyata memberikan berkah tersendiri bagi para penjual burung pipit di depan TITD Kwan Sing Bio Tuban.

Dalam keyakinan umat TITD Kwan Sing Bio, saat momen-momen penting seperti Imlek atau HUT YM Kong Co, mereka akan melakukan sebuah tradisi yang diberi nama Ciswak atau melepas burung. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya hal buruk yang menghampiri (tolak balak).

Nah, berkat adanya tradisi ini, di depan TITD Kwan Sing Bio ramai pedagang burung. Mereka menjual burung-burung tersebut kepada umat yang hendak melakukan Ciswak.

Menurut Cahyo (31) penjual burung asal Kabupaten Jombang, bahwa ia datang ke TITD Kwan Sing Bio Tuban sudah sejak hari Rabu (16/7/2025) bersama 4 temannya.

“Di sini sudah dari Rabu kemarin,” ujarnya.

Berjualan burung di depan TITD Kwan Sing Bio Tuban bukanlah hal baru baginya, ia mengaku selalu datang dan berjualan burung setiap kali ada momen penting di klenteng terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Selain burung, pria asal Jombang ini juga menjual hewan lain seperti anak ayam.

“Tidak hanya burung, kami juga jual anak ayam,” imbuhnya.

Untuk burung yang ia jual, per ekor akan dihargai Rp 2.000 sedangkan untuk anak ayam Rp 5.000. 

Jika kondisi pengunjung ramai, Cahyo mengaku, biasanya ia bisa menghabiskan sekitar 10 ribu ekor burung. Namun jika kondisi sepi, hanya bisa menjual sekitar 5-6 ribu ekor.

“Burung yang dijual ini dari Jombang langsung, kalau ramai bisa menjual sekitar 10 ribu ekor,” bebernya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved