2 Oknum ASN Pemkab Bojonegoro Terbukti Lakukan Pungli, Kepastian Sanksi Dilakukan Pekan Depan
Pemkab Bojonegoro berikan sanksi tegas terhadap dua oknum aparatur sipil negara (ASN) yang terbukti melakukan praktik pungutan liar (pungli)
Penulis: Misbahul Munir | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro akan memberikan sanksi tegas terhadap dua oknum aparatur sipil negara (ASN) yang terbukti melakukan praktik pungutan liar (pungli).
Kedua ASN itu dari Dinas Pendidikan (Dindik) dan RSUD Sosodoro Djatikoesoemo resmi dinyatakan melanggar disiplin berat setelah terbukti melakukan pungli terhadap sejumlah korban.
Baca juga: Dugaan Pungli 22 PPPK Guru di Bojonegoro, Tim Investasi Pemda Akan Periksa Oknum Guru SD Pekan Depan
Keduanya telah melalui proses pemeriksaan intensif oleh Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bojonegoro bersama tim pemeriksa lintas instansi yang diketuai oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Bojonegoro.
Kabid Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi Aparatur BKPP Bojonegoro, Daniar Surya Adi Permana, menyatakan kedua oknum, yakni SW dari Dindik dan W dari RSUD Bojonegoro, terbukti melakukan pelanggaran berat.
Hasil pemeriksaan juga telah diserahkan kepada Bupati Bojonegoro beberapa hari lalu.
"Kedua pelaku telah terbukti melanggar disiplin berat," ungkap Daniar, Jumat (18/7/2025).
Meski demikian, Daniar belum menyebut detail sanksi berat apa yang dijatuhkan.
Dia hanya mengungkapkan bahwa surat keputusan (SK) resmi sanksi disiplin akan diserahkan kepada yang bersangkutan pada Senin, 21 Juli 2025 mendatang.
"Untuk SK-nya akan kami serahkan Senin besok. Mengenai jenis sanksinya, nanti kami umumkan lebih lanjut. Namun intinya, keduanya akan dijatuhi hukuman disiplin sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Sebelumnya, tim pemeriksa telah melakukan klarifikasi kepada para korban dan pelaku yang terlibat dalam praktik pungli tersebut.
Dalam temuan BKPP, SW diduga kuat meminta uang kepada puluhan guru yang mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Disdik Bojonegoro.
Dari pengakuan para korban, nominal pungli yang diminta bervariasi antara Rp15 juta hingga Rp55 juta.
Sementara itu, oknum ASN berinisial W yang berdinas di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo juga terbukti meminta uang dari salah satu korban dengan janji akan mempermudah proses menjadi PNS.
Baik SW maupun W telah mengakui perbuatannya saat diperiksa tim independen Pemkab Bojonegoro.
Total hasil pungli mencapai ratusan juta rupiah.
Lirik Yammim Nahwal Madinah Arab, Latin dan Terjemahan |
![]() |
---|
Tuntut Keadilan Atas Kematian Dandi Sopir Ojol Dituduh Intel, Ini Rekam Jejak Rieke Diah Pitaloka |
![]() |
---|
Respons Wamenkeu dan Menko Airlangga Soal Kabar Sri Mulyani Mundur dari Kabinet, Kompak Jawab Begini |
![]() |
---|
Pasca Pembakaran Gedung Grahadi, Pangdam V Brawijaya Gelar Patroli Skala Besar di Surabaya |
![]() |
---|
Serukan Hentikan Demo, Kadin Jatim Ingatkan Dampaknya ke Stabilitas Ekonomi Hingga Travel Warning |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.