Berita Viral

Rekam Jejak Irjen Purn Anton Charliyan yang Kaitkan Tewasnya Arya Daru dengan Pembunuhan di Subang

Mantan Kapolda Jawa Barat yang menyinggung soal pembunuhan ibu dan anak di Subang saat menanggapi kasus tewasnya diplomat Arya Daru

Editor: Musahadah
kolase tribunnews/istimewa
ANALISIS - Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Purn Anton Charliyan menyinggung soal pembunuhan ibu dan anak di Subang saat menanggapi kasus tewasnya diplomat Arya Daru di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat.  

SURYA.co.id - Inilah sosok Irjen Purn Anton Charliyan, Mantan Kapolda Jawa Barat yang menyinggung soal pembunuhan ibu dan anak di Subang saat menanggapi kasus tewasnya diplomat Arya Daru di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat. 

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang adalah kasus tewasnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang jasadnya ditumpuk di dalam mobil Alphard depan rumahnya.

Kasus ini baru terungkap setelah dua tahun berjalan. 

Dan pelaku pembunuhan in ternayta adalah suami dan ayah korban, yakni Yosep Hidayah dibantu keponakannya, Muhammad Ramdanu. 

Sementara kasus kematian Arya Daru yang tewas dengan kepala terlilit lakban hingga kini belum terungkap. 

Baca juga: Sosok Istri Arya Daru yang Minta Penjaga Kos Cek Kamar Sang Suami, Pantas Terekam Mondar-mandir

Irjen Purn Anton Charliyan menyebut bahwa polisi harus mendalami lagi keterangan istri Arya yang meminta penjaga kos mengecek kamar korban.

Rekaman CCTV memperlihatkan penjaga kos mondar-mandir di depan kamar Arya sebelum jasad korban ditemukan tewas dalam kondisi kepala terlilit lakban.

Dari keterangan polisi, gerak-gerik penjaga itu berkaitan langsung dengan permintaan istri Arya, Ayu Puspitantri.

Istri diplomat muda disebut meminta tolong penjaga kos untuk mengecek kamar nomor 105 yang dihuni korban.

Menurut Anton Charliyan, keterangan istri dari diplomat muda yang meminta penjaga kos mengecek kamar korban harus diperdalam lagi.

Anton lantas menyinggung kasus pembunuhan Subang yang ternyata pembunuhnya berasal dari orang dekat alias keluarga.

"Saya kira kalau tidak ada latar belakang itu sesuatu yang janggal, tetapi ketika ada latar belakang misalkan seperti yang dikatakan bahwa itu diminta oleh istrinya, kalau diminta oleh istrinya itu juga harus didalami lagi," kata Anton, Minggu (13/7/2025), dikutip dari YouTube Kompas TV.

"Seperti, mohon maaf, tidak menuduh, masalah pembunuhan Subang kan ternyata (pelaku) adalah dari keluarganya sendiri," imbuhnya.

Menurut Anton, polisi harus mengumpulkan seluruh bukti-bukti dalam kasus diplomat muda tewas ini.

"Makanya ini di samping physical evidence, bukti-bukti mati, bukti-bukti hidup, latar belakang ini harus saling berkelindan erat karena untuk mengungkap satu masalah tidak bisa dari satu sisi," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved