MPLS Sekolah di Surabaya Dimulai, Eri Cahyadi Pesan Sekolah Harus Ajak Orang Tua Kenali Bakat Siswa

Dinas Pendidikan Surabaya akan memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2025/2026

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
habibur rohman/surya.co.id
TINJAU KEGIATAN SEKOLAH - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau kegiatan di sekolah beberapa waktu lalu. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi ajak orang tua untuk mengenali bakat anak sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Senin (14/7/2025) mendatang. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Dinas Pendidikan Surabaya akan memulai Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2025/2026, Senin (14/7/2025) mendatang.

"Siswa baru harus diajarkan soal potensi akademik serta pengenalan bakat dan minat masing-masing. Nantinya, hal ini akan mendapatkan penguatan dari sekolah," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Program tersebut sejalan dengan kebijakan Pemkot Surabaya melalui Sekolahe Arek Suroboyo (SAS) yang diluncurkan sejak 2022 silam.

SAS bertujuan untuk membentuk karakter siswa dengan mengembangkan sekolah menjadi lingkungan yang Aman, Rekreatif, Edukatif, dan berbasis Kegotong‑royongan (AREK).

Semenjak program SAS diterapkan, ada perubahan jam masuk sekolah.

Dari yang sebelumnya kegiatan belajar mengajar dimulai pada pukul 07.00 WIB, diubah menjadi lebih awal menjadi pukul 06.30 WIB.

Namun, pada pukul 12.00 WIB pembelajaran dilanjutkan dengan pendidikan karakter, wawasan kebangsaan, serta penguatan bakat, dan minat.

"Sekolah di Kota Surabaya kan sudah lama berakhir pukul 12.00 WIB, setelah pukul 12.00 WIB ada sekolah wawasan kebangsaan dan sekolah sesuai dengan bakat minatnya siswa. Apa yang menjadi bakat siswa, kita jalankan," jelas Eri yang juga doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Universitas Airlangga (Unair) ini.

Pendidikan karakter tersebut di antaranya menyangkut pembiasaan ibadah dan spiritual, literasi dan pengembangan karakter digital, ekstrakurikuler dan keahlian khusus, penghapusan PR akademik dan optimalisasi waktu sekolah.

Program tersebut banyak bertujuan untuk menguatkan karakter dan menyalurkan bakat minat anak.

Sekolah tak akan bergerak sendiri. Wali Kota Eri juga mengajak orang tua dan wali murid untuk ikut mendukung bakat anak, tak hanya soal akademik.

"Saya berharap dukungan orang tua sehingga anaknya bisa mengeksplorasi apa yang hobi dan bakatnya. Karena orang berhasil bukan hanya dalam bidang akademis saja, tapi juga seni, olahraga, maka kelebihan itu akan diekspor dalam sekolah bakat setelah jam 12," ujar bapak dua anak ini. 

Kolaborasi orang tua di rumah dan guru di sekolah akan meningkatkan kualitas pendidikan di Surabaya.

"Sehingga, anak akan berprestasi bukan hanya dalam hal akademik, namun juga olahraga, seni, dan berbagai potensi lainnya. Karena saya berharap orang tua ini mempunyai peranan penting menjaga putra-putrinya. Tidak bisa hanya dititipkan di sekolah tapi bagaimana orang tua ini merubah karakter anak-anaknya untuk saling menyayangi, mencari anaknya ketika dia tidak pulang. Nah ini akan saya tekankan di sana sehingga kolaborasi ini berjalan," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved