Berita Viral

2 Kriminolog UI Beda Pendapat Soal Penyebab Arya Daru Tewas Terlilit Lakban, Pihak Ketiga Terlibat?

Dua kriminolog berbeda pendapat soal penyebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan (39) di kamar kos daerah Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat

Editor: Musahadah
kolase Metro TV/Kompas TV
BEDA - Dua kriminolog UI Adrianus Meliala dan Haniva Hasna memiliki pendapat berbeda terkait penyebab kematian diplomat muda Arya Daru yang tewas terlilit lakban di kamar kosnya. 

2. Mengakhiri Hidup

Kriminolog UI Adrianus Meliala
Kriminolog UI Adrianus Meliala (kompas.TV)

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) lainnya, Adrianus Meliala, mengatakan hingga kemarin, dia meyakini Arya tewas karena mengakhiri hidupnya.

Penilaian itu berdasarkan sejumlah bukti di lapangan. 

Mulai tidak ditemukannya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.

Kondisi kost Arya juga tak menunjukkan ada pihak lain yang memaksa masuk ke dalam.

"Kalau dari analisis terhadap lingkungan dari almarhum, saya lebih meyakini ini adalah satu tindakan bunuh diri, mengingat tidak ada pihak lain masuk atau keluar pada saat-saat yang bersangkutan meninggal," urainya dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (10/7/2025).

Meskipun demikian, masih ada beberapa petunjuk yang bisa terus didalami polisi.

Utamanya terkait kandungan makanan yang disantap Arya beberapa saat sebelum ditemukan tewas.

"Perlu pemeriksaan forensik dan toksikologi forensik. Saya kira dua pemeriksaan itu bisa bicara banyak tentang penyebab kematian dari almarhum," tambahnya.

Adrianus dalam kesempatannya juga menduga, Arya lah yang melilitkan lakban ke kepalanya sendiri.

Ia mendapatkan informasi dari media, hanya sidik jari korban yang tertinggal di lakban.

"Artinya bisa diduga almarhum yang melakban diri sendiri," katanya.

Adrianus menduga, penggunaan lakban untuk menghalangi jalan napas. 

"Hingga kemudian yang bersangkutan kehabisan napas. Pada saat yang bersamaan bersangkutan kemungkinan mengonsumsi obat tidur."

"Sehingga dia tidur lalu kemudian pada lain kemudian sesak napas lalu meninggal," urai Adrianus.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved