Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo Pamerkan 3 Pusaka di FBS, Ada Tombak yang Bisa Pulang Sendiri
Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo ikut memamerkan 3 senjata pusaka miliknya dalam rangkaian Festival Budaya Spiritual (FBS) di Tulungagung, Jatim.
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
Cengkrong mirip keris, namun yang membedakan senjata ini tanpa luk (lekukan), antara bilah dan gagangnya menyatu.
Pusaka ini biasa dipegang oleh tokoh yang melakukan syiar kebaikan, agama atau ilmu pengetahuan.
“Di era Kartasura, cengkrong ini banyak ditemukan, tetapi ukurannya lebih besar,” jelasnya.
Sementara, pusaka arit milik Bupati Tulungagung mempunyai pamor banyu mili (air mengalir).
Eko menyebut, arit merupakan perkakas pertanian, pusaka kawula tani.
Pusaka ini, juga bisa milik pekathik atau juru pelihara kuda para pejabat keraton.
Berbeda dengan arit biasa yang dibuat dari besi atau baja yang ditempa pande, arit ini dibuat dengan teknik tempa lipat yang hanya bisa dilakukan seorang empu.
“Teknik yang digunakan tempa lipat, jadi ini pasti dibuat seorang empu, bukan pande besi,” tegas Eko.
Eko menduga, sabit ini difungsikan di saat-saat tertentu karena sakral, bukan dipakai fungsional setiap hari.
Pusaka berbentuk sabit ini sangat jarang ditemukan, karena itu Eko mengaku sangat bersemangat, karena ternyata Bupati Tulungagung Gatut Sunu menyimpan pusaka langka ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.