Citizen Reporter

Mahasiswa dan Dosen UISI Latih Warga Karangkiring Gresik Olah Kedelai Jadi Produk Bernilai Ekonomi

Mahasiswa dan dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) gelar pelatihan produk olahan kedelai

|
Editor: Musahadah
istimewa
PELATIHAN - Kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar mahasiswa dan dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) di Desa Karangkiring, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.  

SURYA.CO.ID I GRESIK – Sebagai upaya mendorong kemandirian pangan sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat desa, mahasiswa dan dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) menggelar pengabdian masyarakat di Desa Karangkiring, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik. 

Kegiatan yang mengusung tema "Pelatihan Pembuatan Produk Olahan Kedelai" dilaksanakan dua sesi, pada Sabtu (14/6/2025) dan Rabu (18/6/2025), serta melibatkan 32 peserta dari PKK desa setempat. 

Kepala Desa Karangkiring, Dedik Hartono dalam sambutannya mengatakan siap mendukung pelatihan ini, termasuk menyediakan bahan baku kedelai

"Kami akan bekerjasama dengan PT Wilmar Nabati Indonesia sebagai pemasok kedelai bagi warga dengan harga terjangkau," ujarnya. 

Camat Kebomas Tri Joko Effendi yang hadir dalam kegiatan itu turut memberikan semangat kepada peserta untuk terus berinovasi mendukung swasembada pangan, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo.

Baca juga: Budayakan Literasi, Perpustakaan UISI Gelar Seminar hingga Kompetisi Artikel Ilmiah Populer

Sesi pelatihan diawali pemaparan materi dosen sekaligus peneliti bidang olahan kedelai, Yunita Siti Mardhiyyah, S.TP., M.Si. 

Dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami, dosen yang akrab disapa Yunita ini menjelaskan keunggulan kedelai sebagai bahan pangan kaya gizi. 

Materi kemudian dilanjutkan dengan tahapan proses produksi tempe, tahu, dan susu kedelai, dengan penekanan khusus pada aspek keamanan pangan.

“Pangan yang enak tidak akan berarti jika membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan faktor sanitasi, suhu, dan teknik fermentasi yang benar,” jelas Yunita.

Usai pemaparan Yunita, dilanjutkan demonstrasi pembuatan produk oleh Indah Yulianti, S.Gz.  

Alumnus Ilmu Gizi IPB University ini memandu pembuatan produk dibantu mahasiswa Teknologi Industri Pertanian UISI. 

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan dan keaktifan selama praktik.

Salah satu momen menarik terjadi saat peserta menyaksikan proses penggumpalan sari kedelai menjadi tahu, yang ternyata belum banyak diketahui.

Sebagai bagian dari pelatihan, peserta diberikan 1 kg kedelai untuk diolah di rumah menjadi tiga produk: tempe, tahu, dan susu kedelai.

Ragi tempe juga dibagikan oleh tim pengabdian.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved