Mahasiswa dan Dosen UISI Latih Warga Karangkiring Gresik Olah Kedelai Jadi Produk Bernilai Ekonomi

Peserta diminta berlatih secara berkelompok di lingkungan RT masing-masing, lalu membawa hasil olahan untuk dievaluasi pada sesi kedua.

Pada saat evaluasi, para peserta membawa hasil produk mereka yang kemudian dinilai dari segi mutu oleh tim pengabdian.

Secara umum, produk tempe, tahu, dan susu kedelai berhasil dibuat dengan baik. 

Namun masih ada beberapa catatan perbaikan, seperti rasa susu kedelai yang terlalu asin atau kekeliruan dalam proses pembuatan tahu karena membuang sari kedelainya.

Kepala Desa Karangkiring, Dedik Hartono menyampaikan harapannya agar pelatihan ini tidak berhenti sampai di sini. 

“Kami mendorong terbentuknya kelompok produksi tempe, tahu, dan susu kedelai. Dengan begitu, selain dikenal sebagai desa wisata mangrove, Karangkiring juga bisa menjadi sentra produk olahan kedelai di Kabupaten Gresik,” katanya saat penutupan kegiatan.

Penulis: 

Zahwa Anisah Mustofa
Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI)