Kapal Tenggelam di Selat Bali

Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Kota Probolinggo Dikebumikan, Keluarga Sempat Syok Tak Percaya

Korban insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Anang Suryono (56) warga Kelurahan Mangunharjo Kota Probolinggo telah dimakamkan

Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: irwan sy
Ahsan Faradisi/TribunJatim.com
DIMAKAMKAN - Putra sulung (Kopyah hitam), istri dan atasan Anang Suryono berada di tempat peristirahatan terkahir Anang Suryono yang menjadi korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali. Pemakaman berlangsung pada Jum'at (4/7/2025) pagi. 

SURYA.co.id, PROBOLINGGO - Korban insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Anang Suryono (56) warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, telah dimakamkan di TPU setempat, Jumat (4/7/2025) sekitar pukul 7.00 WIB.

Selain diantar oleh pihak keluarga, kerabat dan tetangganya, atasan korban di tempat kerjanya turut mengantar ke tempat peristirahatan terkahir yang bahkan juga berkesempatan menggotong keranda jenazah korban.

Putra Sulung Anang Suryono, Riky Putra mengatakan, jika kabar duka ayahnya menjadi salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya membuatnya dan keluarga besarnya syok.

"Tidak menduga sama sekali, kami semua sekeluarga masih shock dan kejadian yang menimpa kami seperti mimpi. Padahal kami semua tidak mempunyai firasat buruk apapun sebelumnya," kata Riky.

Bahkan, menurut Riky, dirinya sama sekali tidak menduga jika kontak sebelum korban naik ke kapal merupakan terkahir dirinya mendengar suara korban.

Terlebih, korban tidak pernah lepas komunikasi dengan keluarga, terutama saat kerja.

"Selalu nelpon memberikan kabar dan terakhir itu pas mau naik ke kapal, jadi saat kondisi kapal sudah ada kendala ini sudah tidak ada kontak lagi. Makanya kami shock dan tidak menyangka," ujar Riky lirih.

Sementara Atasan Anang Suryono, Nur Hasan menyebut, jika kendaraan yang dibawa korban tiba di Pelabuhan pada sore hari.

Kemudian hingga pukul 5.00 WIB GPS kendaraan masih dalam keadaan off.

"Karena GPS masih belum menyala, jadi saya sempat bertanya dan mencari informasi ke teman-teman di sana sambil minta rilis muatan KMP Tunu Jaya ini dan ternyata unit saya masuk ke kapal ini," terang Nur Hasan.

"Karena unit saya masuk ke KMP Tunu Jaya ini, akhirnya saya langsung kontek pengurus yang ada di Gili Manuk. Akhirnya sekitar pukul 6.30 WIB ada titik terang dan driver saya sudah berada di rumah sakit usai dievakuasi," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved