PT Terminal Petikemas Surabaya Terima Kunjungan Institusi Kepabeanan Negara-Negara ASEAN
PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menjadi tempat kunjungan bagi kegiatan pertemuan Regional Workshop on Time Release Study (TRS).
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menjadi tempat kunjungan bagi kegiatan pertemuan Regional Workshop on Time Release Study (TRS).
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika A Palupi, menjelaskan kegiatan tersebut diikuti perwakilan delegasi institusi kepabeanan dari negara-negara ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Myanmar, Kamboja, Laos dan Timur Leste.
"Kami terus berupaya meningkatkan kinerja operasional melalui berbagai inisiatif, termasuk standarisasi, digitalisasi dan integrasi sistem untuk kinerja lebih baik setiap waktu. Salah satunya adalah integrasi sistem kepabeanan dengan teknologi pelabuhan, yang bertujuan untuk mempercepat proses clearance barang dan mengurangi biaya logistik," kata Erika, Kamis (3/7/2025).
TPS merupakan salah satu pelabuhan utama di Indonesia, memiliki peran sangat strategis dalam mendukung arus logistik internasional, terutama dalam mendukung upaya percepatan alur perdagangan antarnegara.
"Pelindo, melalui SPTP dan TPS, berkomitmen untuk mendukung implementasi National Logistics Ecosystem (NLE) dengan membangun infrastruktur yang lebih canggih dan efisien. Kami telah melakukan berbagai inovasi, seperti pemanfaatan platform digital yang saling terhubung antar instansi dan mempersingkat proses di pelabuhan hingga diterima oleh konsumen dengan tetap memastikan pengawasan atas keamanan barang," jelas Erika.
Sebagai operator terminal petikemas yang berada di wilayah Pelabuhan Utama Tanjung Perak, TPS berperan penting dalam meningkatkan efisiensi logistik nasional melalui berbagai langkah strategis.
Salah satu langkah signifikan yang ditempuh adalah penerapan sistem informasi berbasis teknologi digital yang memungkinkan integrasi antar semua pihak yang terlibat dalam proses logistik, termasuk otoritas kepabeanan, pengusaha logistik, serta pengelola pelabuhan.
Menurut Erika, untuk menciptakan efisiensi yang lebih baik, TPS telah mengembangkan berbagai platform digital yang menghubungkan seluruh stakeholder dalam rantai pasok, mulai dari importir, eksportir, hingga lembaga kepabeanan.
"Platform ini memungkinkan proses administratif yang lebih cepat, mengurangi pengeluaran biaya logistik, serta meningkatkan visibilitas dan transparansi dalam rantai pasok," ungkap Erika.
Bahkan, TPS memastikan pula keamanan rantai pasok melalui skrining cargo via XRay dan HicoScan.
"Untuk memfasilitasi integrasi antarsistem logistik yang lebih efisien, Pelindo juga menerapkan konsep single window yang memungkinkan proses clearance barang secara elektronik dan real-time. Hal ini mempercepat pengurusan dokumen dan meningkatkan transparansi, yang pada akhirnya mengurangi waktu tunggu dan biaya logistik," bener Erika.
Tidak hanya itu, TPS juga aktif dalam mengimplementasikan National Logistics Ecosystem (NLE) yang terintegrasi secara nasional.
NLE bertujuan untuk mengurangi hambatan administratif, meningkatkan efisiensi distribusi barang, dan menciptakan sistem logistik yang transparan dan berkelanjutan.
Dengan dukungan dari sistem kepabeanan yang lebih digital dan terkoordinasi, Pelindo melalui SPTP dan TPS berupaya untuk mendorong efisiensi dalam seluruh proses logistik Indonesia, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.
TPS mengelola terminal internasional dan domestik.
Tunjungan Plaza Surabaya Lakukan Penyesuaian Jam Operasional, Buka Kembali Minggu 31 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Tunjungan Plaza Surabaya Terpantau Tutup Sementara Hari Ini |
![]() |
---|
Cara Menautkan WhatsApp ke Hp Lain, Trik WhatsApp Praktis Tanpa Ribet Logout dan Login Lagi |
![]() |
---|
UM Surabaya Pantau Mahasiswanya yang Ikut Aksi di Grahadi Surabaya, Ada yang Alami Luka |
![]() |
---|
Ucapan Ini Buat Penculik Bos Bank Plat Merah Minta Bayaran Naik, Singgung Institusi Penegak Hukum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.