Pencuri Motor di Bangkalan Sedih Rencana Nikah Berantakan, Sudah Nyebur Ke Laut Masih Dipukuli Massa
Pemuda kelahiran Mei 2004 itu mengaku sudah beraksi di enam lokasi berbeda, beberapa di antaranya mencuri motor di Surabaya.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Penyesalan memang selalu datang belakangan. Pelaku pencurian sepeda motor di Desa Tebul, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, ISM (21) pun menyiratkan penyesalannya setelah tertangkap dan dipukuli warga, Kamis (3/7/2025).
Warga Desa Mangga’an, Kecamatan Modung itu ketahuan mencuri sepeda motor perangkat desa di depan rumah Kades Tebul, Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Ia pun dikejar dan diadili di jalanan sampai babak belur.
Setelah dibawa ke Polres Bangkalan dan duduk sendirian di kursi pemeriksaan, Kamis (3/7/2025), ISM baru merenungi perbuatannya. Ia tampak menahan sakit atas lebam di beberapa bagian wajahnya yang membengkak.
Dan diketahui, di balik usianya yang masih muda rekam jejak ISM dalam pencurian sepeda motor tidak bisa dianggap remeh.
Pemuda kelahiran Mei 2004 itu mengaku sudah beraksi di enam lokasi berbeda, beberapa di antaranya mencuri motor di Surabaya.
“Saya beraksi di Bangkalan dua kali, termasuk satu kali kemarin itu. Sisanya saya beraksi di Surabaya,” tutur ISM kepada Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi.
Dari segudang kalimat pertanyaan yang dilontarkan Hafid, terungkap satu jawaban dari ISM yang membuat seisi ruangan penyidikan berubah hening. ISM mengaku akan segera menikah dan itu yang seperti membuatnya menyesal.
“Mau menikah tiga bulan lagi, calon (isteri) orang Surabaya. (Mungkin) tidak tahu (saya ditangkap). Tidak jadi nikah sepertinya,” tuturnya lemas.
Tetapi ISM memang tidak tahu diri. Setelah mencuri hati wanita pujaannya, ISM juga masih rajin mencuri motor.
Peristiwa pencurian sepeda motor Vario milik salah seorang perangkat Desa Tebul berawal ketika ISM sedang mengendarai motor bersama seorang temannya dari arah Surabaya.
ISM menjelaskan, ia bertindak sebagai pemantik alias eksekutor dengan merusak rumah kunci motor dan kabur ke arah Timur. Sementara temannya yang saat ini menjadi buron, meninggalkan ISM yang jadi sasaran amuk massa.
“Saya sempat terjatuh di semak-semak setelah motor ditendang oleh pemiliknya. Dari semak-semak saya kabur, nyebur laut, Awalnya tidak diketahui, kemudian ketahuan juga,” paparnya.
Hafid mengungkapkan, terungkapnya pencurian sepeda motor itu berawal ketika korban menaruh curiga atas kehadiran ISM bersama temannya. Bahkan korban sempat menanyakan kedua sosok asing itu kepada Kepala Desa Tebul.
“Korban bertanya kepada kepala desa, “Pak Bun, siapa dua orang itu, kepala desa menjawab tidak tahu,” ungkap Hafid.
Beberapa detik kemudian, lanjutnya, diketahui ISM sudah membawa motor dan kabur ke arah Timur. Lantas kades, korban, serta sejumlah warga setempat langsung melakukan pengejaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.