Kapal Tenggelam di Selat Bali

26 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Jatim, Khofifah Gratiskan Berobat di Semua RS Pemprov

Sebanyak 26 dari 31 korban selamat teridentifikasi sebagai warga Jawa Timur, yang berasal dari Banyuwangi, Jember, dan Lumajang. 

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
istimewa
PENCARIAN KAPAL TENGGELAM - kapal diduga tenggelam di perairan tengah antara Pelabuhan Ketapang Banyuwangi dan Pelabuhan Gilimanuk Bali. 


SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Data penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Banyuwangi, Rabu (2/7/2025) malam lalu, menjadi perhatian Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Dari update yang diikutinya, Khofifah menjelaskan penanganan laka laut KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali itu, Kamis (3/7/2025).

Berdasarkan pendataan, korban selamat mayoritas adalah warga Jatim. Khofifah menuturkan, data sementara yang dilaporkan BPBD Jatim, KMP Tunu Pratama Jaya membawa total 78 penumpang dan awak.

Sebanyak 26 dari 31 korban selamat teridentifikasi sebagai warga Jawa Timur, yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Lumajang. 

“Kami pastikan bahwa Pemprov Jatim akan membebaskan biaya pengobatan para korban selamat laka laut KMP Tunu Pratama Jaya yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim. Ini adalah wujud perhatian kita bagi korban laka laut yang mayoritas adalah warga Jatim,” tegas Khofifah.

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali. 

Dugaan awal penyebab kecelakaan laut tersebut adalah kebocoran di ruang mesin kapal yang menyebabkan kapal terbalik dan akhirnya tenggelam.

“Saya sudah meminta BPBD Jatim untuk melakukan identifikasi domisili para korban dan melaporkan setiap perkembangan. Kita juga mendukung penuh logistik dan personel, termasuk perahu karet, kopel, dan tim penyelamat yang sudah berada di lapangan," katanya.

Tim SAR gabungan, kata Khofifah, saat ini terus melakukan penyisiran laut dan pantai. Ambulans dari relawan juga telah disiagakan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, guna memfasilitasi proses evakuasi para korban yang belum ditemukan dan penanganan medis bagi para korban selamat.

Ia menjelaskan, proses pencarian sangat tergantung pada kondisi cuaca dan arus laut. Namun koordinasi lintas wilayah terus dilakukan, termasuk dengan BPBD Jatim, BPBD Bali serta BPBD Kabupaten Banyuwangi

“Semua unsur sudah dikerahkan, termasuk TNI, Polri, Polairud, BPBD, Tagana, hingga para relawan. Kita berupaya keras agar semua korban yang belum ditemukan bisa segera dievakuasi,” ujarnya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh informasi yang belum diverifikasi. Ia meminta masyarakat mengikuti informasi resmi dari BPBD dan instansi terkait. ****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved