Kapal Tenggelam di Selat Bali

Pencarian 39 Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Khofifah Kirim Sarpras ke Banyuwangi

Ada beberapa yang kita support. Ada perahu karet, motor tempel perahu dan pasti solar yang dibutuhkan dan juga ada tim yang diterjunkan

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Deddy Humana
surya/fatimatuz zahro (fatimatuz)
PENCARIAN KORBAN - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa merespons upaya penyelamatan pasca tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Kamis (3/7/2025). 

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pencarian terhadap korban hilang dan tenggelam setelah tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Kamis (3/7/2025), masih berlanjut. Pemprov Jatim pun mendukung berbagai upaya dalam pencarian korban.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memastikan Pemprov Jatim akan mengawal proses pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya

“Saya update terakhir pukul 09.49 WIB. Laporan kepada kami karena ada mesin yang bocor. Makanya membuat kapal itu terbalik. Sampai tadi telah ditemukan 29 orang selamat dan empat ditemukan meninggal dunia,” tegas Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kamis (3/7/2025). 

Disampaikan Khofifah, yang saat ini sedang dalam pencarian ada 39 orang. Ia menegaskan, Pemprov Jatim terus berkoordinasi dengan SAR di Surabaya, Banyuwangi juga BPBD Jatim dan BPBD Bali. 

“Ada beberapa yang kita support. Ada perahu karet, motor tempel perahu dan pasti solar yang dibutuhkan dan juga ada tim yang diterjunkan,” tegasnya.

Kemudian TNI juga ditegaskan Gubernur Khofifah turun untuk memaksimalkan upaya penyelamatan korban. “Prosesnya akan terus berjalan. Saya sudah cek Kalaksa untuk identifikasi mereka penduduk mana,” terang Khofifah.

Di sisi lain, Kalaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto menegaskan bahwa Pemprov Jatim sudah menerjunkan tim ke lokasi kejadian tenggelamnya KPM Tunu Pratama Jaya, lengkap dengan sarana prasarana untuk mengoptimalisasi pencarian korban.

“Sesuai laporan kejadian kami terima, Tim BPBD Prov Jatim langsung melaksanakan dukungan personil guna percepatan pencarian korban tenggelam laka laut,” tegas Gatot. 

BPBD Jatim, tambahnya,  membawa peralatan perahu karet 1 unit, dua mopel (motor tempel) 40 pk 1 unit, 5 pelampung 5 pc, 1 tangki BBM mopel, 2 dayung, 5 safety helmet dan kantong jenazah.

Tim bekerja sama dengan personel BPBD Banyuwangi dan SAR melakukan dukungan keposkoan. Posko darurat didirikan untuk mempermudah koordinasi dan penanganan kejadian kapal tenggelam termasuk sebagai pusat informasi.

Ia kemudian menjelaskan kronologi kejadian laka kapal tersebut yang terjadi pada Rabu (2/7/2025) pukul 23.20 WIB. KMP Tunu Pratama Jaya rute Ketapang - Gilimanuk telah tenggelam di area Perairan Selat Bali, Banyuwangi.

“Kejadian tersebut terlihat oleh petugas jaga Syahbandar Gilimanuk. Penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya karena kebocoran di ruang mesin sehingga kapal terbalik,” jelas Gatot. 

“Informasi sementara saat ini korban selamat 29 jiwa dan korban meninggal dunia 4 jiwa, Tim SAR gabungan masih melaksanakan pencarian korban yang belum ditemukan,” imbuh Gatot.

Saat ini posko penanganan sudah didirikan dan berada di Pelabuhan Ketapang dan Pos Pendamping berada di Pantai Boom Banyuwangi.

Dan ditegaskan Gatot bahwa Tim BPBD Banyuwangi dan personel BPBD Jatim (Agen Bencana) telah melakukan dukungan keposkoan di Pelabuhan Ketapang dan bantuan evakuasi korban ke RS rujukan.

“Sampai siang ini korban selamat ada 29, kemudian korban meninggal dunia 4  Selain itu kini sedang dilakukan pencarian 39 korban,” pungkas Gatot.

Diketahui, tenggelamnya kapal tersebut turut membawa 22 kendaraan di dalamnya. Selain itu Pos SAR Banyuwangi dan TNI saat ini juga terus melakukan giat pencarian korban. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved