Mahasiswa UGM Tewas

Tabiat Bagus dan Septian Mahasiswa UGM Korban Longboat Tenggelam di Laut Maluku: Peduli, Rendah Hati

Dua mahasiswa UGM, Bagus Adi Prayogo dan Septian Eka Rahmadi  yang meninggal dunia kecelakaan saat kuliah kerja nyata (KKN) di Maluku Tenggara. 

Editor: Musahadah
kolase istimewa
DUKA - Mahasiswa UGM, Bagus Adi Prayogo dan Septian Eka Rahmadi  yang meninggal dunia kecelakaan saat kuliah kerja nyata (KKN) di Maluku Tenggara. Bagus dan Septian meninggal saat longboat yang ditumpangi tenggelam di laut Maluku.  

“Mahasiswa yang hilang akibat insiden kapal terbalik di perairan Debut, Maluku Tenggara atas nama Bagus Adi Prayogo sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini posisi menuju rumah sakit,” ujar Rustamadji.

Rustamadji menyampaikan UGM berduka atas meninggalnya dua mahasiswanya tersebut saat menjalankan misi atau program dalam KKN-PPM.

"Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi ketabahan," ujarnya.

Sosok Kedua Korban

Rustamadji menyebutnya sosok Septian sebagai pribadi yang cerdas, bersahaja, dan berkomitmen tinggi dalam belajar dan mengabdi kepada masyarakat.

"Kehadirannya memberikan warna bagi lingkungan akademik Fakultas Teknik dan kampus secara lebih luas. Kepergiannya membawa duka mendalam tidak hanya bagi keluarga dan sahabat, tetapi juga rekan-rekannya di Unit KKN Manyeuw," kata Rustamadji.

Sementara itu, Bagus Adi Prayogo dikenal sebagai sosok yang cerdas, rendah hati, aktif dalam kegiatan sosial, serta memiliki semangat kolaboratif tinggi. 

Selain berprestasi secara akademik, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kemahasiswaan.

"Kami sangat kehilangan. Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan," ujar Rustamadji dikutip dari website resmi UGM, Rabu (3/7/2025). 

Rencananya, jenazah dua mahasiswa UGM ini akan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing, hari ini, Rabu (2/7/2025).

Kedua jenazah ini akan diterbangkan menggunakan pesawat dari Bandara Karel Sadsuitubun Langgur menuju Bandara Pattimura Ambon, sebelum diberangkatkan ke daerah asal mereka untuk proses pemakaman.

“Besok (hari ini) jasad kedua korban diberangkatkan dari Langgur menuju Ambon,” ujar Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, Selasa (1/7/2025) malam.

Rustamadji juga mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang telah membantu dalam proses pencarian dan evakuasi, mulai dari pemerintah daerah, mitra lokal, hingga warga setempat. Bantuan mereka sangat berarti di tengah situasi sulit ini.

UGM melalui Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) dan Fakultas terkait pun terus berkoordinasi dengan Bupati beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, serta KAGAMA Maluku untuk memastikan penanganan darurat, serta memberikan pendampingan dan dukungan bagi mahasiswa yang terdampak. 

"UGM melakukan koordinasi intensif antara DPL, Kagama, dan mitra lokal, memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas," pungkasnya. 

UGM memastikan pihaknya akan melakukan koordinasi maksimal untuk memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pernyataan UGM Atas Meninggalnya Dua Mahasiswa KKN-PPM di Maluku Tenggara

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved