Berita Viral

Rekam Jejak Moeldoko, Pensiunan Jenderal yang Dukung Pembangunan Tempat Hiburan Malam Megah di PIK 2

Pensiunan Jenderal TNI, Moeldoko, jadi sorotan usai menyatakan dukungaannya terhadap pembangunan tempat hiburan malam megah di PIK 2.

dokumentasi KSP
TEMPAT HIBURAN MALAM - Moeldoko. pensiunan jenderal TNI yang Dukung Pembangunan Tempat Hiburan Malam Megah di PIK 2. 

SURYA.co.id - Pensiunan Jenderal TNI, Moeldoko, jadi sorotan usai menyatakan dukungaannya terhadap pembangunan tempat hiburan malam megah di PIK 2.

Diketahui, Peletakan batu pertama alias groundbreaking dimulainya pembangunan tempat hiburan klub malam megah di kawasan PIK 2, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, digelar pada Kamis (19/6/2025).

Tempat hiburan klub malam itu bakal jadi ikon baru di pesisir Jakarta-Banten.

Lokasi itu sekaligus akan jadi motor penggerak ekonomi dengan menyerap banyak tenaga kerja.

Acara groundbreaking tersebut dihadiri oleh Jenderal TNI (Purn) Moeldoko.

"Dunia hiburan bertumbuh seiring waktu. Yang disukai publik itu selalu hal-hal baru. Tapi yang lebih penting, proyek seperti ini bisa menggerakkan ekonomi dan membuka peluang kerja," kata Moeldoko dikutip dari Tribun Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu menilai, proyek pembangunan tempat hiburan klub malam megah itu merupakan bentuk inovasi yang menjawab kebutuhan publik.

Selama dijalankan secara positif, sektor hiburan mampu memberikan kontribusi langsung terhadap pendapatan daerah dan penciptaan lapangan kerja.

"Saya berharap, ini bertumbuh dan berkontribusi atas pendapatan daerah," ucap Moeldoko.

"Yang penting lagi setiap kegiatan seperti ini, selalu memberikan harapan baru bagi anak-anak kita yang ingin mencari pekerjaan, peluang pekerjaan," jelas Moeldoko.

Tempat hiburan tersebut digadang-gadang bakal memiliki videotron setinggi 30 meter dan langit-langit tertinggi di dunia untuk klub malam indoor.

Selain menyuguhkan hiburan berkonsep futuristik, Angel’s Wing, juga ditargetkan menyerap banyak tenaga kerja, terutama dari sektor perhotelan dan pariwisata yang terdampak PHK.

"Videotron-nya nanti setinggi 30 meter. Bisa dibilang tertinggi di dunia. Konsep klubnya sendiri lebih ke musik Mandarin," kata Direktur Utama Angel’s Wing Indonesia, Andrew.

Andrew menuturkan, proyek ini akan membuka sekitar 200 lowongan pekerjaan langsung dengan prioritas untuk warga sekitar.

Andrew optimistis kehadiran klub ini akan memberi dampak ekonomi yang luas.

"Proyeksinya mungkin kita akan membuka pekerjaan itu, SDM-nya mungkin 200 orang. Dan sudah pasti turut melibatkan masyarakat sekitar," tuturnya.

Sementara itu, Komisaris Angel’s Wing Indonesia sekaligus anggota DPR RI, Robert Joppy Kardinal, mengatakan bahwa pembangunan klub ini bukan hanya menyerap tenaga kerja di dalam, tapi juga berdampak pada pelaku usaha di sekitarnya.

"Di dalamnya nanti ada 200 pekerja. Tapi kalau dihitung efek gandanya, bisa 400 orang lebih. Ojek, taksi, pedagang juga akan ikut terdampak positif," kata Robert.

Robert menyebut proyek ini bisa menjadi solusi bagi para pekerja pariwisata dan perhotelan yang sebelumnya terkena PHK.

Apalagi, pembangunan ditargetkan selesai dalam enam hingga sembilan bulan ke depan.

"Kita butuh orang yang sudah terbiasa di lapangan. Semakin cepat rampung, semakin cepat juga mereka bisa kembali bekerja," jelas Robert.

Rekam Jejak Moeldoko

Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding antara Intiland, yang dilakukan oleh Pendiri dan Direktur Utama PT Intiland Development Tbk Hendro S Gondokusumo, dan Dr Lee Jeong Kun, selaku Chairman, Pendiri dan Chief Executive Officer Saltware, di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, akhir pekan lalu disaksikan Kepala Staf Presiden sekaligus Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI(Purn) Dr Moeldoko.
Penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding antara Intiland, yang dilakukan oleh Pendiri dan Direktur Utama PT Intiland Development Tbk Hendro S Gondokusumo, dan Dr Lee Jeong Kun, selaku Chairman, Pendiri dan Chief Executive Officer Saltware, di Kantor Staf Presiden, Gedung Bina Graha, akhir pekan lalu disaksikan Kepala Staf Presiden sekaligus Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI(Purn) Dr Moeldoko. (IST)

Melansir Bangka Pos, Moeldoko adalah anak seorang petani dan memiliki 11 saudara.

Moeldoko lahir di Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kediri pada 8 Juli 1957.

Empat saudara Moeldoko meninggal dunia saat ia masih kecil. Delapan bersaudara yang masih dia jumpai terdiri dari lima laki-laki dan tiga perempuan.

Dalam situasi paling sulit, isi buah mangga—pelok, dalam bahasa Jawa—pun jadi santapan pengganti nasi dikutip dari Kompas.com.

Sama seperti bocah-bocah desa pada umumnya, Moeldoko sejak kecil diminta membantu kerja di sawah, sebisanya, sepulang sekolah.

Namun, bukan berarti tak ada cerita gembira di masa kecilnya. Kelayapan di kebun tebu bersama teman-teman atau bermain di sungai adalah kegembiraan.

Ia pun lulus menjadi taruna usai lulus SMA.

Dengan latar belakang kehidupan susah di masa kecilnya, semua tempaan selama menjalani pendidikan militer bukanlah persoalan besar. 

Ia kemudian lulus sebagai taruna terbaik dan berhak meraih penghargaan bergengsi Bintang Adhi Makayasa.

Operasi militer yang pernah diikuti antara lain Operasi Seroja Timor-Timur tahun 1984 dan Konga Garuda XI/A tahun 1995.

Ia juga pernah mendapat penugasan di Selandia Baru (1983 dan 1987), Singapura dan Jepang (1991), Irak-Kuwait (1992), Amerika Serikat, dan Kanada.

Saat reformasi bergulir pada 1998, dia berada di Jakarta, menjadi sekretaris pribadi Wakil Kepala Staf TNI AD.

Dia menjadi saksi suasana kebatinan di lingkungan TNI, terutama TNI AD, pada hari-hari itu.

Karier Moeldoko di militer melaju hingga menggapai posisi puncak menjadi Panglima TNI.

Tahun 2013, ia menggantikan Laksamana Agus Suhartono dan menjadi KSAD terpendek dalam sejarah militer di Indonesia seiring pengangkatan dirinya sebagai panglima.

Selama karier militer, sejumlah penghargaan pernah Moeldoko dapatkan, termasuk dari negara-negara sahabat, seperti Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sederet bintang jasa juga tersemat di seragamnya, dengan salah satunya adalah bintang jasa Seroja.  

Tak mencukupkan diri dengan pendidikan dan karier militer, Moeldoko melanjutkan pula pendidikan sarjana hingga doktoral.

Pada 15 Januari 2014, Moeldoko meraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia, dengan disertasinya berjudul

"Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia (Studi Kasus Perbatasan Darat di Kalimantan)"

Ia lulus dan mendapatkan gelar tersebut dengan predikat sangat memuaskan.

Purna tugas dari kemiliteran, saat ini Moeldoko menjabat sebagai Kepala Staf Presiden di Kabinet Indonesia Maju. 

Di luar karier, baik militer maupun sipil, Moeldoko tercatat menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia periode 2017-2020.

Lalu, dia juga adalah Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Terbuka periode 2019-2024. 

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2020, Moeldoko memiliki kekayaan dengan total Rp46,7 miliar.

Kekayaan tersebut mencakup tanah dan bangunan yang tersebar di Bogor, Jakarta, Pasuruan, dan Surabaya.

Harta kekayaan Moeldoko meningkat dibandingkan saat ia masih menjabat menjadi Kepala staf TNI AD (KASAD) pada 2013 yang berjumlah Rp 33 miliar.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved