Perang Iran Israel

Eskalasi Israel-Iran Picu Risiko Koreksi IHSG yang Menguat, IPOT Soroti Peluang di Saham Energi

Meskipun menguat, IHSG sebenarnya membentuk pola shooting star yang merupakan salah satu jenis bearish candle.

|
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
IPOT
IHSG - Ilustrasi statistik pasar saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat dalam sepekan terakhir di pertengahan Juni 2025 sebesar +0,74 persen di level 7.166,06 pada akhir perdagangan, kini membentuk pola shooting star yang merupakan salah satu jenis bearish candle di tengah eskalasi konflik Israel-Iran. 

Konflik Israel dan Iran memicu kenaikan harga minyak secara global karena adanya kekhawatiran akan terganggunya jalur distribusi melalui Selat Hormuz, jalur vital ekspor minyak dunia.

Sekitar 20 persen dari pasokan minyak dunia melewati Selat Hormuz setiap hari.

Negara-negara seperti Arab Saudi, Iran, Irak, Kuwait, dan UEA sangat bergantung pada jalur ini untuk mengekspor minyak mentah ke pasar global di Asia, Eropa, dan Amerika.

Sebelumnya pada 2019 dan 2020, saat Iran dan AS bersitegang pada 2019 dan 2020, harga minyak sempat melonjak hingga lebih dari 10 persen dalam waktu singkat karena ancaman Iran menutup Selat Hormuz.

Kedua, Buy on Breakout ELSA (Entry 520, Target 545, Stop Loss <505>

Konflik Israel dan Iran memicu kenaikan harga minyak global karena adanya kekhawatiran terhadap terganggunya Selat Hormuz, jalur vital yang dilewati 20 persen pasokan minyak dunia setiap hari.

Negara-negara besar pengekspor minyak sangat bergantung pada selat ini.

Ketiga, Buy on Breakout ANTM (Entry 3350, Target 3600, Stop Loss <3240>

Konflik antara Israel dan Iran, telah memicu gelombang safe haven flows.

Goldman Sachs memproyeksi harga emas dunia akan menuju $3.700/t.oz pada akhir 2025.

Di sisi lain BofA juga memproyeksi emas akan menuju kisaran $4.000/t.oz dalam 12 bulan ke depan, dengan konflik Timur Tengah sebagai katalis utama.

Keempat, Buy Obligasi di IPOT Bond.

Selain saham, obligasi juga tetap menarik bagi investor yang ingin memarkirkan asetnya di aset yang lebih aman di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.

Investor dapat memilih obligasi dengan durasi pendek dan obligasi korporasi dengan rating investment grade untuk menghindari volatilitas berlebih, misalnya seperti: FR0059, FR0087, FR0091, FR0101, PBS030 untuk syariah dan obligasi korporasi seperti IMFI05CCN3 dengan rating idAA-, PPGD06ACN2 dengan rating idAAA.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved