Berita Viral

Alasan Peneliti Jepang Tuding Ijazah Rismon Sianipar Palsu, Tesis Tak Ada di Yamaguchi University

Getol menuduh ijazah Jokowi palsu, ahli digital forensik, Rismon Sianipar kini balik diserang tudingan ijazah palsu oleh peneliti Jepang.

Editor: Musahadah
kolase youtube
BALIK DITUDING PALSU - Rony Teguh, Peneliti Sistem Informasi dari Hokaido Jepang.menuding ijazah Rismon Sianipar dari Yamaguchi University, palsu. Ini alasannya. 

SURYA.co.id - Getol menuduh ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi palsu, ahli digital forensik, Rismon Sianipar kini balik diserang tudingan ijazah palsu. 

Ijazah Rismon Sianipar dari Yamaguchi Daigaku, universitas di Yamaguchi, diduga palsu. 

Tudingan itu dilayangkan Rony Teguh, Peneliti Sistem Informasi dari Hokaido Jepang.

Rony Teguh mengaku langsung mengecek ijazah Rismon di Yamaguchi University, namun tidak ditemukan. 

Diterangkan Rony, biasanya mahasiswa yang mendapat beasiswa di Jepang mengajukan program study B1, Master dan Doctoral.

Baca juga: Akhirnya Rismon Sianipar Akui Bukan Ijazah Jokowi yang Palsu tapi Foto Postingan Ijazah di Medsos

Nantinya, kata dia pihak universitas di Jepang akan menguji mahasiswa tersebut, apakah mampu atau tidak dalam menempuh pendidikan.

"Biasanya kalau ada ketidakmampuan, maka grade kita diturunkan, kita masuk dulu ke riset student," kata Rony di Crispy Channel.

Menurut Rony Teguh, ia mendapat temuan terkait prosiding milik Rismon Sianipar yang ditulis tahun 2006.

Prosiding merupakan kumpulan makalah atau artikel dari seminar, konferensi, atau pertemuan ilmiah lainnya.

"Orang ini atau penuduh ini memiliki hanya satu prosiding. Prodising itu tingkat kasta terendah dalam sebuah penelitian karena dia hanya menampilkan data baru yang belum bisa dijadikan paper utama," jelasnya.

Selain itu Rismon Sianipar juga menjadi penulis nomor empat dalam paper.

"Biasanya penulis ke 4 itu penulis pembantu. Hanya bantu, kadang ngedit, yang menjadi penulis utama The First Outers itu penulis utamanya. dia bekerja dari analisis, menulis, memverifikasi sampai disodorkan ke profesornya," katanya.

Rony Teguh mengaku telah mengecek tesis milik Rismon Sianipar.

Dan hasilnya, tidak ditemukan di Yamaguchi University.

"Saya juga melihat ini ada kecurigaan, bukan hanya curiga tapi sudah dipastikan 100 persen. Saya cek ke Yamadai, Yamaguchi Daigaku universitas di Yamaguchi. Saya tulis dalam bahasa Jepang bahwa yang bersangkutan tesis dengan master yang tertulis di CV itu tidak ada," katanya.

Menurutnya sistem di Jepang akan memeriksa ke semua jaringan.

"Di Jepang itu sewaktu dia menerima informasi dia mengevaluasinya bertingkat. Dia cek ke fakultas bahkan departemen jurusannya, dan itu tidak ditemukan sama sekali," kata Rony Teguh.

Ia bahkan tertawa ketika membahas ijazah Rismon yang diklaim berasal dari Yamaguchi Jepang.

"Ijazahnya ini," kata Rony sambil tertawa.

Dia menerangkan ijazah Jepang dikeluarkan dalam dua bahasa, Kanji dan Bahasa Inggris.

"Jadi kalau ngedit yang Bahasa Inggrisnya aja yang nipu-nipu lah. Tapi kalau kanjinya punya presisi dan otentikasi sangat sulit dilakukan modifikasi dan mereka punya standar untuk pengecekan," katanya.

Rismon Sianipar memang sudah menunjukan ijazah Jepang lewat live di kanal Youtube Balige Academy.

Saat itu dia mengklaim ijazah miliknya asli karena dicap basah.

"Dicap basah katanya kemarin, cuma kertasnya warna putih. Kertas di Yamaguchi itu warna kuning," katanya.

Rismon juga sempat menunjukan transkrip nilai yang ia peroleh.

 "Transkrip yang asli untuk seluruh unversitas itu biasanya ada kolomnya. Ada nama, tempat tanggal lahir, nomor mahasiswanya, ada sabujek kornya yang diambil. Sebelahnya tahun yang diambil, di sebelahnya ada nilainya. Baru dicap di bawah," katanya.

Sedangkan milik Rismon, Rony merasa aneh.

"Nah yang kemarin itu agak aneh sedikit saya melihat karena tidak sama dengan transkrip nilai biasa kami gunakan. Nah itu yang tahun dulu juga sama formatnya," katanya.

Sebelumnya, pakar di bidang siber dan forensik digital, Josua Sinambela juga meragukan keaslian ijazah S2 dan S3 Rismon Sianipar dari Yamaguchi University. 

Josua juga turut meragukan keahlian Rismon yang mengklaim sebagai ahli digital forensik. 

Sebab sepengetahuan dia, Rismon juga baru ditunjuk sebagai ahli dalam sebuah persidangan oleh pihak kuasa hukum. Salah satunya terkait kasus Vina Cirebon.

"Yang menarik sebenarnya teman-teman dari Vina itu lebih dahulu menghubungi saya sebelum Rismon. Artinya sebenarnya mereka juga lebih percaya saya. Tapi saya tolak," katanya.

Josua juga mengklaim dokumen berupa foto dan video skripsi Jokowi yang menjadi bahan analisis Rismon Sianipar ternyata miliknya. 

Dokumen tersebut sempat dikirim Josua kepada Rismon lewat WhatsApp saat berupaya mengajak diskusi dan meluruskan hasil analisis Rismon yang keliru. 

Namun sayangnya, kata Josua, dokumen itu justru dimanfaatkan Rismon untuk menguatkan asumsi-asumsi liar bahwa skripsi dan ijazah Jokowi palsu. 

"Video dan foto inilah yang disalahgunakan dia untuk menguatkan asumsi-asumsinya," ujar Josua seraya menunjukkan bukti kiriman foto dan video skripsi Jokowi kepada Rismon.

Menurut Josua skripsi Jokowi yang dikritisi Rismon Sianipar sebenarnya memiliki kesesuaian dengan skripsi milik mahasiswa lain angkatan 1985 di Fakultas Kehutanan UGM.

Kesimpulan itu dia peroleh berdasar hasil pengecekan langsung terhadap skripsi Jokowi dan teman seangkatannya yang diperoleh dari perpustakaan UGM.

 “Kalau pakai logika Rismon, berarti skripsi mahasiswa lain juga palsu dong? Padahal faktanya, dulu tanda tangan tidak menjadi syarat yudisium, dan banyak mahasiswa hanya mencetak skripsi formal untuk keperluan wisuda, bukan sebagai bukti utama kelulusan,” ungkap Josua.

Josua juga menyoroti pendekatan metodologis Rismon yang dinilai tidak sesuai standar kajian ilmiah.

“Dia bilang sudah melakukan penelitian, tapi bahan analisisnya malah dari foto dan video yang saya kirimkan. Peneliti mana yang pakai data orang lain tanpa verifikasi langsung?"ujarnya.

Selain itu, Josua juga membeberkan bukti bahwa font Times New Roman yang dijadikan salah satu landasan Rismon menuding skripsi Jokowi palsu itu sebenarnya juga digunakan dalam skripsi teman-teman Jokowi lainnya di angkatan 1985.

Kesesuaian lainnya, menurut Josua, skripsi Jokowi dan teman seangkatannya itu juga dijilid di tempat percetakan yang sama bernama Perdana. 

Skripsi yang dijilidkan di percetakan Perdana itu, kata dia, menggunakan font yang sama pada halaman depan atau judul hingga halaman pengesahan. Sedang isi skripsi semua menggunakan mesin tik. 

"Dia (Rismon) nggak punya kesempatan untuk mendokumentasi seperti yang saya lakukan,"ujarnya.

Reaksi Rismon Sianipar 

IJAZAH JOKOWI - Kolase foto ijazah Jokowi dan Rismon Sianipar. Gelagat Rismon di kasus ijazah Jokowi jadi sorotan.
IJAZAH JOKOWI - Kolase foto ijazah Jokowi dan Rismon Sianipar. Gelagat Rismon di kasus ijazah Jokowi jadi sorotan. (kolase Tribun Medan)

Sementara Rismon Sianipar mengatakan telah melaporkan tuduhan dari Josua M Sinambela dan Rony Teguh pada pengacaranya.

"Latar belakang pendidikan sudah saya laporkan ke pengacara tapi kita hemat energi, setelah ini baru kita laporkan pencemaran nama baik," kata Rismon di Youtube Mosato Doc.

Ia menekankan sudah menunjukan ijazahnya.

"Sudah saya tunjukan sertifikat saya dan transkrip nilai bahwa saya memiliki 7 mata kuliah. Kalau gak salah S-nya 3 atau 4, IPK saya 4. Itu syarat dari pendidikan saya," katanya.

Di lain kesempatan saat di Youtube Sentana, Rismon menantang Josua  dan Rudy untuk bertemu bertatap muka saling menguji ijazah Jokowi.

"Mentalitas orang kalau di online seolah hebat, kalau face to face itu masalah mental lho. Saya sudah sering berhadapan dengan orang di online itu seolah ngomong selangit. Contoh Silfester, kemarin ketemu juga jaga sikap. jadi jangan apa," katanya.

"Datang ke sini ayo bawa program mu , saya bawa program saya, komputer saya," tambah Rismon Sianipar.

Ia bahkan menawarkan membantu mencari sponsor untuk akomodasi.

"Bilang kalau minta gratis, biar saya cari sponsor," katanya.

Sedangkan Roy Suryo meledek Josua M Sinambela.

"Dia mungkin bisanya nyanyi diobok-obok aja itu," kata Roy Suryo.

Di bagian lain, Rismon Sianipar kekeuh menuding ijazah Jokowi palsu.

Bahkan setelah mentok di ijazah palsu, ia kini mempersoalkan skripsi palsu Jokowi.

Ia melakukan analisis terhadap foto-foto yang didokumentasikan oleh orang lain, yakni Josua M Sinambela.

Dengan keyakinannya itu, Rismon meyakini ijazah Jokowi palsu karena skripsinya palsu.

"PEPERANGAN BARU! JOKOWI akan dilaporkan atas SKRIPSI PALSU ke BARESKRIM dan PENGADILAN PERDATA! Mengingat form HER-REGISTRASI, JOKOWI terdaftar SARJANA MUDA dan TOTAL SKS (wajib dan pilihan) HANYA 122 SKS!

SARJANA MUDA TIDAK MENULIS SKRIPSI!," tulis Rismon pada 31 Mei 2025.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Tertawakan Penuduh Ijazah Jokowi, Peneliti dari Jepang Kuliti Ijazah Rismon, Beda dengan yang Asli

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved