100 Hari Kepemimpinan Bupati dan Wabup Jombang, dari Tanam Pohon sampai WiFi Gratis
Itulah yang ditunjukkan duet H. Warsubi dan Salmanudin Yazid sejak mereka resmi memimpin Kabupaten Jombang.
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, JOMBANG - Seratus hari bukan waktu yang panjang, tetapi cukup untuk menunjukkan arah. Itulah yang ditunjukkan duet H. Warsubi dan Salmanudin Yazid sejak mereka resmi memimpin Kabupaten Jombang.
Dengan mengusung delapan program prioritas yang dikemas dalam Asta Cita Warsa, keduanya menandai lembaran baru kepemimpinan yang membumi, progresif, dan menyentuh kebutuhan rakyat.
Salah satu inisiatif yang mencuri perhatian publik adalah Gerakan Satu Pernikahan Satu Pohon.
Melalui program ini, setiap pasangan pengantin diwajibkan menanam pohon sebagai simbol kehidupan baru yang harmonis dengan alam.
“Menanam satu pohon di hari bahagia adalah tanda komitmen, bukan hanya terhadap pasangan, tapi juga terhadap bumi,” ucap Bupati Warsubi dalam keterangan yang diterima pada Selasa (10/6/2025).
Tak hanya program yang bernuansa simbolik, komitmen terhadap pemerataan digital juga ditunjukkan melalui penyediaan layanan internet gratis di 366 titik. Wilayah pelosok seperti Dusun Kedungdendeng di Desa Jipurapah kini bisa mengakses internet tanpa hambatan.
“Saya senang sekarang bisa belajar daring tanpa harus cari sinyal di pohon,” ungkap Nisa, siswi SMP setempat yang menjadi salah satu penerima manfaat program ini.
Sektor infrastruktur pun menjadi perhatian utama. Dalam 100 hari pertama, perbaikan telah dilakukan di 124 ruas jalan dengan total panjang hampir 39 kilometer.
Jalur penting seperti Blimbing-Gudo dan Mojoagung-Mojoduwur menjadi prioritas peningkatan mutu jalan.
Masalah klasik seperti banjir juga diatasi melalui Tim Normalisasi Saluran yang telah membersihkan dan menata 13 titik saluran sepanjang 26 kilometer.
“Kami ingin memberikan rasa aman saat musim hujan datang,” tegas Warsubi.
Di sektor ekonomi, perhatian tertuju pada penguatan desa sebagai penggerak utama. Melalui program Peternakan Rakyat, sebanyak 64 kelompok ternak di 55 desa mendapatkan pendampingan dan akses pendanaan.
“Inisiatif ini bertujuan menjadikan ternak sebagai sumber pendapatan berkelanjutan, bukan hanya konsumsi sesaat,” kata Bupati.
Gagasan keterbukaan juga menjadi ruh dari kepemimpinan ini. Pendopo Kabupaten kini dibuka untuk semua kalangan.
Lewat program Pendopo Milik Rakyat, anak-anak sekolah, pelajar, bahkan masyarakat umum bisa belajar langsung cara kerja birokrasi dan mengenal wajah pemerintahan dari dekat.
Bacaan Doa Pagi Hari Tulisan Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Niat, Tata Cara dan Doa Setelah Sholat Tahajud Lengkap Tulisan Latin |
![]() |
---|
Tinjau Pembangunan Jembatan Kutorejo Nganjuk, Bupati Kang Marhaen Sebut Jadi Prioritas |
![]() |
---|
Profil Nana Koot, Food Vloger Bantah Jatuhkan Bisnis Donat Pinkan Mambo, Ungkap Alasan Sebenarnya |
![]() |
---|
Dinkes Magetan Targetkan 36 Persen Penduduk Manfaatkan Pemeriksaan Kesehatan Gratis dalam Setahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.