Bertemu Konjen Jepang, Kadin Jatim Serius Jalankan Komitmen dalam Kerja Sama Pengiriman Skillworker

Kadin Jatim menegaskan keseriusannya dalam memperluas kerja sama pengiriman tenaga kerja terampil (skillworker) ke Jepang.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
Kadin Jatim
KONSUL JEPANG - Ketua Umum Kadin Kota Surabaya, HM Ali Affandi (ketiga dari kiri) bersama Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Takonai Susumu, saat kunjungan di Graha Kadin Jatim. Keduanya sepakat untuk meningkatkan kerja sama kedepan dalam berbagai bidang. 

“Kita punya sejarah panjang dan kerja sama yang baik dengan Jepang. Sudah saatnya kita perluas cakupannya, terutama dalam sektor yang menyentuh SDM secara langsung,” ujar Tommy.

Dari sisi perdagangan, data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim mencatat neraca perdagangan antara Jawa Timur dan Jepang selama lima tahun terakhir selalu mencatatkan surplus.

Pada 2024, surplus perdagangan mencapai puncaknya, yaitu US$ 2,91 miliar, tertinggi sepanjang periode tersebut.

Ekspor utama Jawa Timur ke Jepang antara lain adalah perhiasan dan permata, produk kayu olahan, mesin dan peralatan listrik, kertas, serta hasil perikanan seperti ikan dan udang.

Di sisi impor, komoditas utama yang didatangkan dari Jepang adalah karet, mesin mekanik, serat stapel buatan, serta besi dan baja.

Ketua Kadin Surabaya, HM Ali Affandi, juga menyampaikan apresiasinya atas kedatangan Konjen Takonai.

Ia menyebut sosok Takonai sangat memahami Indonesia karena pernah mengenyam pendidikan di UGM pada era 1990-an, bahkan fasih berbahasa Indonesia.

Menurutnya, ini menjadi modal kuat dalam menjalin komunikasi lintas budaya.

“Separuh dirinya sudah menjadi Indonesia. Beliau menyampaikan kesan baiknya tentang Surabaya, bahkan menyebut kota ini lebih tertata dari Medan, tempat penugasannya sebelumnya,” ujar Affandi.

Ali Affandi juga menyampaikan ketertarikan Kadin Surabaya untuk membangun kerja sama dengan dunia pendidikan dan universitas di Jepang, termasuk minatnya dengan mengunjungi event internasional seperti Work Expo di Osaka.

Sementara itu, Konjen Takonai Susumu menyampaikan bahwa Jepang saat ini tengah menghadapi tantangan demografis serius, terutama menurunnya jumlah penduduk usia produktif.

Ia menyebut bahwa pengiriman tenaga kerja muda dari Indonesia, khususnya Jawa Timur, dapat menjadi solusi strategis yang saling menguntungkan.

Data Kementerian Dalam Negeri Jepang menunjukkan bahwa per Oktober 2024, populasi Jepang turun menjadi 120,3 juta jiwa, penurunan tahunan terbesar dalam sejarah.

Jumlah usia produktif (15–64 tahun) kini hanya 59,6 persen dari total populasi, jauh di bawah rasio tenaga kerja negara-negara maju lainnya.

“Kami sangat menghargai tenaga kerja dari Jawa Timur. Budaya kerja masyarakatnya cocok dengan Jepang, dan kami berharap kerja sama ini bisa dilanjutkan bahkan ditingkatkan,” ungkap Takonai.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved